Nikmati keelokan Geopark Meratus saat "sunrise" di puncak Langara
Sabtu, 20 Mei 2023 15:00 WIB
Rantau (ANTARA) - Sekelompok penikmat pemandangan alam dibuat kagum, saat momen matahari muncul (sunrise) perlahan dari arah timur melewati punggung karst wisata Geopark Meratus di Loksado, Kalimantan Selatan.
"Takjub," ungkap Aida Fitri Ani, gadis dari kelompok itu kepada Antara di lokasi, Sabtu.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru minta masyarakat jaga kerukunan dan keharmonisan
Bersama empat kawan, mahasiswi dari Banjarbaru ini mengaku puas menikmati suguhan gratis dari alam yang menampilkan keserasian kawasan hutan, bukit, gunung sungai hingga pemukiman masyarakat Dayak Meratus di Kecamatan Loksado.
Mendekati pukul 06:30 WITA pemandangan dinilai semakin yahud, matahari memancarkan cahaya dari celah bukit jejer tiga di hadapan Langara.
Saat kawanan lain mulai terkagum lalu dengan gaya masing- masing buka kamera bidik panorama anak pegunungan Meratus yang berada di balik awan itu.
Beda Aida, saat momen singkat itu dia tetap santai dengar suara Raim Laode menyanyikan lagu berjudul "Komang" yang saat ini lagi meledak di Indonesia.
"Ini pertama kali ke sini, keren. Datang ke sini karena video vlog YouTube orang Belanda yang datang ke sini," ujar Mahasiswi Fakultas Perikanan dan Kelautan itu.
Setelah melakukan aksi berfoto riya, untuk kebutuhan sosial media, posisi matahari pun tiba, bulat sempurna di pucuk bukit seberang pukul 07:00 WITA. Tak, lama semua pengunjung menuju turun.
Jalan berliku sedikit licin kembali dilewati, namun tak sesulit saat naik di pagi buta tadi. Dalam perjalanan turun lebih 10 menit ini nampak lumayan rapat vegetasi tanaman hutan.
Anggota Badan Pengelola Geopark Meratus, Arif yang juga ada di sana, mengatakan sejak di buka dua tahun lalu wisata bukit Langara terbilang jadi magnet orang datang menikmati seluruh wisata Loksado.
"Untuk pendapatan ekonomi masyarakat mungkin secara tak langsung sudah terjadi," ujarnya.
Baca juga: Kalsel kemarin, dari masyarakat terpencil nikmati internet hingga situs Geopark
"Takjub," ungkap Aida Fitri Ani, gadis dari kelompok itu kepada Antara di lokasi, Sabtu.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru minta masyarakat jaga kerukunan dan keharmonisan
Bersama empat kawan, mahasiswi dari Banjarbaru ini mengaku puas menikmati suguhan gratis dari alam yang menampilkan keserasian kawasan hutan, bukit, gunung sungai hingga pemukiman masyarakat Dayak Meratus di Kecamatan Loksado.
Mendekati pukul 06:30 WITA pemandangan dinilai semakin yahud, matahari memancarkan cahaya dari celah bukit jejer tiga di hadapan Langara.
Saat kawanan lain mulai terkagum lalu dengan gaya masing- masing buka kamera bidik panorama anak pegunungan Meratus yang berada di balik awan itu.
Beda Aida, saat momen singkat itu dia tetap santai dengar suara Raim Laode menyanyikan lagu berjudul "Komang" yang saat ini lagi meledak di Indonesia.
"Ini pertama kali ke sini, keren. Datang ke sini karena video vlog YouTube orang Belanda yang datang ke sini," ujar Mahasiswi Fakultas Perikanan dan Kelautan itu.
Setelah melakukan aksi berfoto riya, untuk kebutuhan sosial media, posisi matahari pun tiba, bulat sempurna di pucuk bukit seberang pukul 07:00 WITA. Tak, lama semua pengunjung menuju turun.
Jalan berliku sedikit licin kembali dilewati, namun tak sesulit saat naik di pagi buta tadi. Dalam perjalanan turun lebih 10 menit ini nampak lumayan rapat vegetasi tanaman hutan.
Anggota Badan Pengelola Geopark Meratus, Arif yang juga ada di sana, mengatakan sejak di buka dua tahun lalu wisata bukit Langara terbilang jadi magnet orang datang menikmati seluruh wisata Loksado.
"Untuk pendapatan ekonomi masyarakat mungkin secara tak langsung sudah terjadi," ujarnya.
Baca juga: Kalsel kemarin, dari masyarakat terpencil nikmati internet hingga situs Geopark