Kabupaten Banjar (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan Pemasangan KB Implan dan IUD sekaligus mengenalkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), serentak di seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Selatan, Selasa
Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, H. Ramlan,, menjelaskan, melalui MKJP ini pemasangan alat kontrasepsi KB Implan sekarang hanya satu batang untuk Tiga tahun lamanya.
“Implant Satu batang buat Tiga tahun, bukan seperti dulu, Dua bahkan Enam, seperti kipas, sekarang cukup satu batang buat Tiga tahun” jelasnya
Ramlan menambahkan, melalui kegiatan pelayanan KB ini, pihaknya juga mengenalkan PIl KB Menyusui, atau Pil KB Progrestril terong, dan suntik KB dengan dosis Satu (1) cc untuk Tiga bulan.
“jadi dengan Satu CC jumlahnya cuma sedikit, tidak dirasakan sakit buat ibu ibu yang di suntik,” katanya.
Lebih lanjut, Ramlan mengatakan, pihaknya menargetkan kegiatan ini dapat di ikuti oleh banyak peserta dengan sasaran Pasangan usia Subur (PUS), terutama Wanita yang sebelumnya telah menggunakan alat kontrasepsi KB Implan, Suntik maupun mengonsumsi Pil KB, agar beralih ke Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
“Dengan jangka panjang, peserta tidak perlu repot, sehingga tidak terjadi kehamilan yang tidak di inginkan,” menurut nya.
Melalui kegiatan pelayanan KB ini, menurut Ramlan, juga dapat mencegah terjadinya stunting pada anak, terlebih Kabupaten Banjar merupakan daerah dengan angka stunting tertinggi di Kalimantan Selatan.
Hal itu berdasarkan hasil survei Studi status gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021, yaitu mencapai 40,2 persen dan Kecamatan Aluh Aluh merupan daerah penyumbang angka stunting yang tinggi.
“Pemasangan KB implan jangka panjang ini, sekaligus untuk memudahkan ibu ibu agar tidak putus pakai terhadap penggunaan alat kontrasepsi,” terang Ramlan.
Selain hal tersebut dengan berKB Implan, juga akan berdampak pada pengendalian jumlah penduduk.
Sementara itu Noor Yuliana, salah satu peserta KB Implan, mengaku sudah ke Empat kalinya melakukan pemasangan KB Implan, menurutnya dengan ber KB Implan tidak membuatnya merasa sakit, bahkan dirinya lebih nyaman dan aman, serta tidak khawatir terjadi kehamilan yang tidak di inginkan.
Noor Yuliana pun mengajak Pasangan Usia Subur lainnya, dapat ikut menggunakan alat kontrasepsi seperti halnya dengan memasang KB Implan.
“Pemasangannya tidak sakit, untuk mencegah tidak isi, klo KB ini kan menguntungkan bagi perempuan,” kata Yuliana.
Hasanah peserta dari Desa Handil Bujur Kecamatan Aluh aluh, mengaku sempat tegang dan takut untuk ber KB Implan, menurutnya ini merupakan pengalaman pertama baginya, namun setelah di pasangkan KB Implan, Dia pun tidak merasakan sakit.
“Kada sakit namun kaya ada yang meigut-igut itunah, jangan takut masang Implan, kada sakit nyaman aman tiga tahun, ajaknya.
Melalui program pelayanan KB, dengan menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) ini selain jauh lebih mudah, juga lebih efektif penggunaannya karena jangka waktunya lebih panjang.