Balangan (ANTARA) - Warga Desa Batu Merah Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan meminta pemerintah daerah segera memperbaiki jalan mereka yang semakin hancur akibat dilintasi truk yang bertonase besar.
Warga Desa Batu Merah Ardian (51), mengungkapkan sudah satu bulan lebih jalan di desanya rusak parah dan hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah kabupaten maupun provinsi yang melakukan pemeliharaan jalan di desanya.
"Kerusakan jalan yang ada di desa kami sudah terjadi sejak satu bulan lebih, karena banyak truk yang bertonase besar melintas ditambah hujan yang terus mengguyur yang mengakibatkan tanahnya makin hancur," ungkap Ardian kepada ANTARA saat ditemui di halaman rumahnya, Minggu.
Menurut dia, kalau jembatan utama Paringin belum juga rampung, jalan di desanya akan semakin hancur sehingga menghambat aktivitas warga.
Ia berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait yaitu Dinas PUPR melakukan pemeliharaan. Karena dari awal rusak sampai sekarang warga Desa Batu Merah RT.5 belum mendapat perhatian dari Pemprov maupun Pemkab.
Selain itu katanya, kalau hujan turun banyak sekali mobil-mobil besar yang terbalik dan mengalami amblas, karena terdapat banyak lubang-lubang yang dalam sepanjang jalan rusak yang ada di desanya tersebut.
Diketahui sebelumnya, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah Kalsel melalui Pejabat Pembuat Komitmen Dwi Wahyono, mengatakan rencana rampungnya jembatan pengerjaan yang seharusnya selesai pada akhir Desember 2021 ini, terpaksa harus diundur hingga Februari 2022 untuk penyelesaiannya.
"Kami memberikan rentang waktu kepada pihak ketiga untuk pengerjaan, padahal kontraktor sudah diminta untuk cepat dalam penanganan, karena jembatan Paringin ini merupakan objek vital," katanya.
Dia menyebutkan, bahwa pihak kontraktor tidak profesional terhadap kalender pengerjaan proyek. Selain itu ujarnya, adanya refocusing anggaran dari pusat membuat proyek tersebut diundur.
Jalan makin hancur, warga minta perhatian dari pemerintah
Minggu, 19 Desember 2021 13:18 WIB
Kerusakan jalan yang ada di desa kami sudah terjadi sejak satu bulan lebih, karena banyak truk yang bertonase besar melintas ditambah hujan yang terus mengguyur yang mengakibatkan tanahnya makin hancur