Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendukung pengembangan teknologi perikanan lahan basah 5.0 untuk pengembangan ekonomi kerakyatan terutama meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat membuka seminar Internasional dan Pertemuan Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) Ke-13 yang dilaksanakan secara virtual di Banjarbaru, Senin.
Pada seminar yang menghdirkan pembicara dair perguruan tinggi Indonesia dan sejumlah negara, yaitu USA dan Italia tersebut, gubernur menyampaikan, tema seminar "Pengembangan Teknologi Perikanan Lahan Basah Berbasis 5.0, untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan, sangat relevan, di situasi pandemi COVID-19 ini.
Menurut gubernur, pengembangan teknologi perikanan lahan basah ini tidak saja memperhatikan aspek pembangunan ekonomi,tetapi juga harus mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan lingkungan mengedepankan kearifan lokal.
Sehingga kegiatan yang dijalankan dapat lebih membumi serta dapat memotivasi keterlibatan masyarakat setempat, terutama dengan memanfaatkan kearifan lokal yang harus dipertahankan dalam pelaksanaan pembangunan perikanan yang berwawasan ekonomi lingkungan.
Gubernur juga mengingatkan agar pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama masyarakat nelayan.
"Paling penting lagi menjaga ekosistem dan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan," katanya .
Gubernur menjelaskan , Kalsel memiliki sumber daya kelautan sampai dengan 12 mil laut di 5 kabupaten pesisir laut.
Kalsel potensi sumber daya perikanan daratan yang terdiri dari sungai, waduk, rawa, danau, dan genangan air yang tersebar pada 13 kabupaten/kota.
"Penting saya sampaikan dalam forum ilmiah ini pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan, harus memberikan dampak besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama para nelayan," tegasnya.
Warga Kalsel, tambah dia, termasuk masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan, terutama ikan lokal yang habitat hidupnya berada di lahan basah.
Posisi Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat Kalsel walaupun di masa pandemi COVID-19, tetap berada di atas rata-rata AKI regional kalimantan dan AKI nasional.
"Di Banua kami, ada namanya ikan haruan atau ikan gabus yang sangat digemari masyarakat Kalsel," katanya.
Pembangunan sumber daya kelautan dan sumber daya perikanan daratan tersebut, kata dia, semua harus mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama.
Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota terus berpartisipasi, berkontribusi, dan berkolaborasi sesuai tugas dan fungsi serta kewenangannya masing-masing.
Pemprov Kalsel dukung pengembangan teknologi perikanan pada lahan basah 5.0
Selasa, 21 September 2021 10:49 WIB