Pelaihari (ANTARA) - Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Yusriansyah mengatakan, Desa Pemalongan Kecamatan Bajuin dinobatkan Desa Sadar Konflik Tahun 2021.
Menurut Yusriansyah, menjaga kerukunan di tengah masyarakat sangat penting agar setiap warga bisa merasa aman bertempat tinggal di wilayah tersebut.
“Kami berharap dengan adanya penetapan sebagai Desa Sadar Konflik, tercipta kerukunan di masyarakat dan kerukunan antarumat beragama,” ungkap Yusriansyah, disela kegiatan sosialisasi kerukunan umat beragama dan pemeliharaan kerukunan umat beragama di Aula Desa Pemalongan Kecamatan Bajuin, Selasa (25/5).
Terpisah, Kepala Desa Pemalongan Sugianor mengaku bersyukur karena konflik yang terjadi di wilayahnya dapat diselesaikan dan menjadi desa percontohan sebagai Desa Sadar Konflik.
Dia juga menyampaikan, penyelesaian konflik selalu dibantu oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bajuin.
“Alhamdulillah, setelah bermusyawarah kami bisa meredam konflik dan warga pun sudah bisa memahami. Mudah-mudahan dengan adanya Desa Sadar Konflik ini desa kami menjadi lebih baik dan tidak ada konflik yang terjadi lagi,” ungkap Sugianor.
Dijelaskan Sugianor, salah satu pemicu konflik yang terjadi adalah, keberadaan aliran kepercayaan tertentu yang masuk ke lingkungan masyarakat Desa Pemalongan.
"Aliran kepercayaan tersebut mengajarkan ritual yang tak lazim, sehingga dianggap sesat dan meresahkan,"terangnya.
Turut hadir di acara tersebut Camat Bajuin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tala, Kasat Pembinaan Masyarakat Polres Tala, Babinsa Desa Pemalongan, Bhabinkamtibmas Desa Pemalongan dan aparat Desa Pemalongan.
Desa Pamalongan dinobatkan desa sadar konflik 2021
Selasa, 25 Mei 2021 20:14 WIB
Kami berharap dengan adanya penetapan sebagai Desa Sadar Konflik, tercipta kerukunan di masyarakat dan kerukunan antarumat beragama,