Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Anisah Rasyidah Wahid di Amuntai, Minggu mengatakan, wilayah perairan rawa yang asri dan eksotik bisa dikembangkan menjadi objek ekowisata.
"Namun perlu dipikirkan akomodasi dan transportasi yang memudahkan wisatawan menjangkau objek wisatanya," ujar Anisah.
Anisah mengatakan, adanya kawasan ekowisata akan membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat sekitar asalkam dikelola dengan benar.
Meninjau kawasan ekowisata hutan rawa yang berada dikawasan Desa Pulantani Kecamatan Haur Gading, Anisah mengapresiasi para kepala desa yang secara swadaya berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan ekowisata.

Kawasan ekowisata di Desa Pulantani tersebut terdiri atas demplot budidaya tanaman purun yang luasnya ratusan hektare, juga menampilkan sport-sport menarik seperti keanekaragaman hayati ekosistem gambut dimana pohon rasau, pantung, belangiran, kelakai yang masih tampak asri dan teduh.
Didampingi Duta Ekowisata Zainal Fuaf, Kepala Dispersip Lailatanur Raudah dan Camat Haur Gading Kamaruddin, Anisah beserta rombongan menyusuri aliran sungai rawa menggunakan sampan menikmati keindahan pemandangan alam dan satwa liar yang sesekali terlihat.
Anisah menegaskan, perlu tekad dan rencana yang matang dalam membuka kawasan ekowisata, baik dari dorongan pemerintah daerah, Duta ekowisata, para pengrajin purun dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) serta Tim Budi Daya Bambu dan Pendamping Desa.
Fasilitator Lahan Peduli Gambut dari Badan Restorasi Gambut (BRG) Iwan Hermawan menyampaikan pendapatnya mengenai pengembangan kawasan ekowisata di perairan rawa.

Menurutnya, inisiasinya untuk membangun ekowisata cukup sulit disamping melihat kondisi alam kawasan desa yang merupakan hutan rawa.
"Salah satu tantangan yang sulit dilakukan adalah .engajak para kepala desa untuk bekerjasama membangun kawasan menjadi ekowisata," katanya.
Menurut Iwan, perbaikan lingkungan ekosistem gambut tidak dapat dilakukan secara perseorangan akan tetapi perlunya adanya kerjasama dengan gagasan dan komitmen bersama pula.
"Kita ajak semua kepala Desa yang ada, baik kepala Desa Pulantani, Tambak Sari Panji, Haur Gading, Jingah Bujur, Keramat, Teluk Haur dan Kepala Desa Tuhuran, sehingga dampak adanya ekowisata Gambut ini nantinya, para nelayan yang saat ini sulit mencari ikan akhirnya mendapatkan hasil dari mengantar wisatawan," katanya
Dampak pengembangan ekowisata, katanya lagi, desa-desa yang semalam ini menjadi sentra kerajinan anyaman purun pun kut terangkat dan produk-produknya tambah laku terjual.