Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kantor Imigrasi Kelas I Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggelar sosialisasi penanganan imigrasi
ilegal yang diikuti tim pengawasan orang asing dari tiga kabupaten yakni Tabalong, Hulu Sungai Utara (HSU), dan Balangan.
Rapat tim Pengawasan Orang Asing (Pora) dan Sosialisasi penanganan imigrasi ilegal ini menurut Ketua Kantor Imigrasi
Kelas I Banjarmasin, Tjutju Purnama di Tanjung, Kamis untuk mejalin kerjasama sekaligus koordinasi dari tim tiga kabupaten
terkait keberadaan tenaga kerja asing.
Hal senada dilontarkan Kepala divisi Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Kalsel, Wahyudin saat membuka acara rapat tim Pora sekaligus sosialisasi penanganan imigrasi ilegal di Gedung Informasi Tanjung.
"Melalui rapat ini saya berharap tim pora dari 3 kabupaten bisa memberikan informasi sebanyak-banyak kepada kantor keimigrasian terkait tenaga kerja asing mengingat di Tabalong maupun Amuntai jumlah tenaga kerja asing cukup banyak," jelas Wahyudin.
Wahyudin mengakui masih ada oknum tenaga kerja asing yang menyalahgunakan izin bekerjanya salah satunya hasil kerja jajaran Polres HSU yang berhasil menangkap satu TKA ilegas asal Tiongkok.
Dalam sosialisasi penanganan imigrasi ilegal tersebut hadir pula Kabid inteldasisfokim Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM Kalsel, Edy Edward dan Kasi imigrasi ilegal, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam pemaparannya Kabid Inteldasisokim Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM Kalsel, Edy Edward mengatakan sesuai aturan tenaga kerja asing yang bekerja harus didampingi tenaga ahli Indonesia untuk alih teknologi.
"Dua perusahaan di Tabalong, PT Conch dan PT Adaro Indonesia memiliki jumlah tenaga kerja asing yang cukup banyak karena itu kita perlu melakukan pengawasan dan perlu mendapat dukungan dari tim pengawasan dari masing-masing kabupaten," jelas Edy.
Kabid Pengawasan Disnakertrans Tabalong, Hary Pramudianto menyampaikan saat ini jumlah tenaga kerja asing di pabrik semen milik PT Conch mencapai 178 orang dan di sektor pertambangan ada 5 orang.
"Data bulan Agustus, 178 tenaga kerja asing di PT Conch sudah memiliki persyaratan lengkap dan September ada penambahan sebanyak 66 tenaga kerja asing," jelas Hary.
Sebelumnya Kadisnakertrans Tabalong, M Faisal mengatakan jumlah tenaga kerja asing di pabrik semen PT Conch dan subkontraktornya justru mencapai 200 orang.
"Untuk PT Conchnya saja jumlah tenaga kerjanya sekitar 62 orang namun jika digabung bersama subkontraktornya mencapai 200 orang dan kita akan melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi terkait keberadaan mereka," jelas Faisal.