Amuntai (ANTARA) - Satu lagi tokoh ulama asal Kabupaten Hulu Sungai Utara meninggal dunia. Guru besar KH Ahmad Suhaimi bin Anci berpulang ke Rahmatullah pada Sabtu (28/11) pagi sekitar pukul 06.00 wita dalam usia 79 tahun.
Almarhum meninggal dunia dikediamannya di Desa Pakacangan Kecamatan Amuntai Utara tanpa gejala sakit atau penyakit yang diderita sebelumnya.
"Terakhir almarhum menjadi Imam dan Khatib di Mesjid Tambalangan pada Jumat 27 November dan kondisi kesehatannya baik-baik saja," ujar salah satu kerabat Almarhum.
Almarhum KH Ahmad Suhaimi dimakamkan di Alkah Keluarga di Desa Pakacangan. Prosesi pemakaman Almarhum dihadiri tokoh ulama terkemuka di Kabupaten HSU seperti H Saberan Effendi, KH Barie, H.Husaini yang secara bergantian membacakan do'a seusai pemakaman.
"Saat pelaksanaan Sholat Jenazah di Langgar Nurul Muttaqin Pakacangan saja sampai dilaksanakan 12 kali karena banyaknya jemaah yang melayat almarhum," terang warga sekitar.
Bukan tanpa alasan Almarhum KH Ahmad Suhaimi begitu dikenal dan dimuliakan banyak orang, sebab semasa hidup KH. Ahmad Suhaimi dikenal sebagai Guru dari para Qari (pelantun Al Qur'an) terbaik di daerahnya.
Sehingga Almarhum dalam seni baca al-Qur’an sering diminta untuk menjadi Dewan Hakim pada setiap pelaksanaan MTQN.
Lahir di Pakacangan, Amuntai, Kamis, 02 Januari 1941 M (bertepatan dengan 3 Zulhijjah 1359 H) Almarhum pernah menamatkan pendidikan di Normal Islam Amuntai, kemudian mengikuti ujian PGA enam tahun pada 1961 dan lulus.
Almarhum KH Ahmad Suhaimi kemudian diangkat menjadi guru agama di Madrsyah Intidaiyah dan pernah pula menjadi guru di SMP Negeri 1 Amuntai (1969-1976).
Almarhum pernah menjadi Kepala Madrasah Tsanawiyah Normal Islam Putra (1993-2001). Sekarang beliau juga menjadi dosen STIQ Amuntai (1999-sekarang).
Pengajaran almarhum yang pernah diingat santri dan sahabat beliau diantaranya anjuran untuk tidak menyepelekan ibadah.
Menurut almarhum, kewajiban ibadah seperti Sholat jangan disepelekan, dianggap enteng atau remeh sehingga kerap menunda bahkan meninggalkan Sholat.
Almarhum pernah mengatakan, tanda seseorang mensyukuri nikmat Allah adalah dengan banyak melaksanakan shalat.
Menurutnya, kekuatan yang utama bagi orang Islam yang pertama adalah kekuatan iman, kemudian fisik, setelah itu baru kekuatan ekonomi dan yang lain-lainnya.
Guru para qari terbaik meninggal dunia
Senin, 30 November 2020 11:20 WIB
Terakhir almarhum menjadi Imam dan Khatib di Mesjid Tambalangan pada Jumat 27 November dan kondisi kesehatannya baik-baik saja,