Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan pengetatan sistem darurat anti virus corona dalam menghadapi pandemi di seluruh dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Kim Jong Un memimpin pertemuan politbiro Partai Pekerja yang berkuasa, kantor berita negara KCNA mengatakan pada hari Senin.
Pertemuan itu dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik seputar pandemi COVID-19 global yang memberikan tekanan tambahan pada ekonomi Korea Utara, yang sudah terpukul oleh sanksi internasional yang bertujuan menghentikan program nuklirnya.
Kehadiran Kim Jong Un dalam pertemuan tersebut menjadi penampilan publik pertamanya dalam 27 hari, Kim menekankan perlunya tetap waspada dan mengintensifkan kerja anti epidemi, KCNA melaporkan.
Baca juga: Trump: "Saya senang Kim kembali dan dalam kondisi sehat!"
Korea Utara telah menguji lebih dari 12.000 orang dan melaporkan tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi, pada awal November, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Sebanyak 6.173 orang, delapan di antaranya adalah orang asing, terdeteksi sebagai kasus yang diduga dan 174 orang dikarantina pada minggu terakhir Oktober, kata WHO.
Lebih dari 54 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 1.312.334 telah meninggal, menurut hitungan Reuters.
Kim telah meminta negaranya untuk memulai kampanye 80 hari untuk mencapai tujuannya di setiap sektor sebelum kongres di bulan Januari untuk memutuskan rencana lima tahun yang baru.
sumber: Reuters
Baca juga: Korsel laporkan kasus COVID-19 di atas 200, pertama sejak September
Kim Jong Un memerintahkan pengetatan sistem darurat anti COVID-19
Senin, 16 November 2020 7:48 WIB