Jakarta (ANTARA) - Liga Premier harus mempertimbangkan situasi pribadi semua pemain dan memahami hak mereka untuk menolak kembali beraksi ketika musim yang terhenti oleh virus corona dilanjutkan kembali, kata mantan pemain depan Watford Marvin Sordell.
Sepak bola profesional telah dihentikan sejak pertengahan Maret karena virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 186.000 orang di Inggris, dan menewaskan lebih dari 28.000.
Dikutip dari Reuters, Selasa, ke-20 klub Liga Premier melakukan conference call pekan lalu di mana mereka melihat rencana untuk melanjutkan latihan bulan ini namun menunda membuat keputusan untuk melanjutkan musim hingga pemerintah memberi izin.
Sordell mengatakan sejumlah pemain masih bisa melakukan reservasi.
Baca juga: Houllier menilai juara Liga Premier harus diberikan kepada Liverpool
"Beberapa orang hidup sendiri dan tidak akan punya tanggung jawab dalam hal itu, atau ketakutan mereka mungkin menularkan virus kepada orang lain jika mereka tertular sendiri," kata Sordell, yang pensiun musim panas lalu, kepada Press Association.
"Dan itu baik-baik saja, mereka akan semangat untuk main dan mereka tidak harus khawatir mengenai hal-hal tertentu. Akan ada pemain lain yang tinggal bersama orangtua mereka, atau mereka adalah satu-satunya cara orangtua mereka bisa memperoleh makanan.
"Pasangan mereka mungkin hamil atau mereka mungkin punya anak kecil, dan beberapa mungkin mempunyai kondisi kesehatan yang mendasarinya. Beberapa pemain sendiri mungkin punya kondisi kesehatan yang mendasarinya.
"Saya pikir semua itu perlu dimasukkan, karena Anda tidak membutuhkan situasi di mana Anda memaksa orang untuk kembali atau mereka menolak untuk melakukan sesuatu."
Baca juga: Pemerintah Inggris ingin melanjutkan Liga Premier sesegera mungkin
Sordell inginkan pemain Liga Premier punya hak menolak kembali beraksi
Selasa, 5 Mei 2020 15:23 WIB