Upaya ini mulai digaungkan pada kegiatan dialog interaktif bertema "Tantangan merebut suara millenial di Pilwakot Banjarmasin" dan launching buku "Cak Imin Santri Nasionalis" di Hotel Roditha Banjarmasin, Kamis.
Hadi pada acara tersebut Sekretaris Jendral DPP PKB Hasanuddin Wahid, hadir pula sejumlah bakal calon wali kota Banjarmasin yang mendaftar di PKB, seperti H Hermansyah yang merupakan Wakil Wali Kota Banjarmasin saat ini dan Anggota DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim.
Menurut Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, suara millenial memang harus direbut partainya, karena suara anak muda ini terbesar persentasinya.
"Karena siapa yang bisa menguasai millenial, maka dia yang akan memenangi Pemilu," ujarnya.
Dari itu, ungkap Hasanuddin Wahid, partainya akan lebih banyak melakukan kegiatan bersama millenial ini, sehingga mereka berminat untuk terjun berpolitik, dan memilih PKB sebagai wadahnya.
"Makanya kita harus menyelami dunia millenial, apa yang menjadi trend mereka, apa yang menjadi hobinya, kecenderungannya, harus bisa diselami partai politik, karena millenial itu tidak mudah diatur," tuturnya.
Menurut dia, PKB tidak mempertahankan politik tradisional lagi, namun mengembangkan diri untuk merasuki dunia millenial.
"Sejak Muktamar di Bali lalu kita sudah merumuskan strategi untuk menggait suara millenial ini, kita sudah miliki kiat dan cara, tetap tidak mungkin kami ungkap di umum," terangnya.
Tapi kedepannya akan banyak PKB membuat kegiatan bersama millenial.
Ketua DPC PKB Kota Banjarmasin Hj Hilyah Aulia mengatakan, millenial di Kota Banjarmasin ini sangat besar, karenanya pihaknya menggelar acara ini.
"Kita undang para mahasiswa dan organisasi kepemudaan, agar mereka lebih mengenal politik dan partai kita secara dalam," paparnya.
Karena sekarang ini zamannya millenial, saat ini menteri millenial, staf khusus presiden millenial, hingga kaum millenial mulai jadi perhatian saat ini.
"Bahkan pada Pilkada 2020 nanti suara millenial tetap yang terbesar, ini yang harus direbut," pungkasnya.
