Martapura (ANTARA) - Pemusnahan bahan peledak atau disposal yang dilakukan Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan pada Rabu (27/11) siang ternyata tak hanya menyebabkan kerusakan puluhan bangunan rumah warga dan sarana lainnya, namun juga menjadi duka mendalam bagi seorang wanita bernama Arfah (40).
Warga yang rumahnya di Jalan Handil Pudak RT 4, Guntung Papuyu, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar ini mengalami keguguran hingga janin berumur 3,5 bulan yang dikandungnya tak bisa tertolong.
"Tadi malam istri saya keguguran, sekarang kondisinya masih lemah dan harus diinfus," terang Mulkani (40), suami korban Arfah saat ditemui Antara di rumahnya, Kamis (28/11).
Mulkani menceritakan awal mula istrinya mengalami keguguran calon anak keempat itu, usai peristiwa ledakan dari kegiatan disposal yang sempat menghebohkan warga itu.
"Waktu itu istri saya ingin mandi. Setelah mendengar suara keras, dia kaget dan jatuh terduduk. Ketika itu belum merasakan sakit, bahkan masih sempat ikut membersihkan mushalla di seberang rumah yang pecah kaca-kacanya," beber Mulkani yang juga selaku ketua RT setempat.
Kemudian istrinya baru merasakan sakit di bagian perut ketika malam hari tepatnya setelah Shalat Maghrib. Setelah berbaring dan menahan nyeri akhirnya sekitar pukul 20.00 WITA atau habis waktu Shalat Isya, keluar darah dari vagina.
"Saya panggil bidan kampung untuk membantu dan dipastikan istri saya keguguran," jelasnya.
Mulkani pun mengaku tak berani membawa istrinya ke rumah sakit lantaran tak punya biaya. Begitu pun kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dipegangnya sudah lebih dari satu tahun tak dibayar iurannya.
Padahal saran bidan harusnya sang istri dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
"Kata bidan kalau darahnya terus keluar dan habis itu aman. Namun dikhawatirkan jika ada yang bersisa di dalam perut, itu yang berbahaya. Makanya harus ke rumah sakit saran bidan," tandasnya.
Mulkani hanya berharap ada pihak yang bisa membantu agar istrinya bisa secepatnya dirawat ke rumah sakit. Polisi sendiri, ungkap dia, sudah mendata ke rumah dan menyatakan bertanggung jawab, namun belum ada kepastian untuk tindak lanjutnya segera yang diharapkannya.
Seperti diberitakan Antara, Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan melakukan disposal di area lahan kosong di Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar pada Rabu (27/11) siang sekitar pukul 15.00 WITA. Efek dari ledakan begitu keras membuat warga terkejut yang diiringi pecahnya kaca-kaca bangunan rumah, mushalla hingga sekolah dengan radius antara 3 hingga 5 kilometer.