Banjarmasin (ANTARA) - Peran Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda Kalimantan Selatan dinilai semakin strategis dan dibutuhkan keberadaannya seiring bertambahnya objek khusus yang memerlukan pengamanan khusus oleh Polri.
"Saat ini kami mendapatkan cukup banyak permintaan untuk personel pengamanan seperti perusahaan yang masuk kategori objek vital dan sebagainya. Namun tidak semuanya bisa diakomodasi mengingat keterbatasan anggota," kata Direktur Pamobvit Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) Kombes Pol Agus Mustofa di Banjarmasin, Selasa.
Ia mengatakan berkekuatan 74 personel, Ditpamobvit Polda Kalsel memiliki lingkup tugas pengamanan yang begitu luas dan beragam.
Tugas itu di antaranya pengamanan lingkungan industri dan kawasan tertentu yang memerlukan pengamanan khusus, pengamanan objek wisata termasuk mobilitas wisatawan, pengamanan kementerian dan lembaga negara termasuk VIP serta pengamanan perwakilan negara asing atau tamu-tamu VIP yang berkunjung ke Bumi Lambung Mangkurat.
Untuk menyiasati keterbatasan personel tersebut, Agus menekankan pada peningkatan kualitas kemampuan anggotanya agar dapat memberikan bantuan pembinaan, koordinasi sispam, dan pelatihan.
"Prinsipnya, kami ingin terwujudnya kamtibmas yang kondusif dengan keterpaduan antara Polri dan objek vital atau objek vital nasional yang solid dan mampu menghadapi masalah yang mungkin timbul," kata pria yang pernah menjabat Kasubdit I Dittipidum Bareskrim Polri itu.
Baca juga: Kecelakaan lalu lintas akibat gunakan ponsel meningkat
Menurut Agus, anggota Polsus atau Satpam yang telah dibekali pendidikan dan latihan oleh Polri lebih diberdayakan dalam situasi biasa. Kecuali situasi khusus, maka personel Ditpamobvit yang dikerahkan.
"Untuk mencegah dan mengantisipasi ancaman dan gangguan yang mungkin saja dihadapi, peningkatan kemampuan dan keterampilan petugas pengelola objek vital ini yang kami terus dorong, sehingga keterbatasan personel Ditpamobvit bisa teratasi dengan keterpaduan dan koordinasi yang baik antara pihak pengelola dan Polda Kalsel," katanya.
Baca juga: Media harus jadi pendingin dan mencerahkan