Jakarta (ANTARA) - Bendahara Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Irwan Boinauw mengingatkan bahaya praktik rasisme terhadap orang Papua.
"Saya khawatir kondisi ini akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga kita akan di adu domba antara sesama anak bangsa," kata Irwan kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Dia sangat menyangkan terjadinya lontaran kata-kata kepada mahasiswa Papua yang berbuntut pada kericuhan di Jawa Timur dan Papua.
"Saya sangat menyesal ternyata masih ada orang yang menyamakan manusia dengan hewan... apalagi kita tahu di negara Indonesia ini berkembang dari berbagai suku, ras dan agama," katanya.
Irwan mengatakan tidak boleh ada rasisme di Indonesia. Sangat disayangkan di negeri yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika ini harus dinodai sejumlah oknum dengan hal-hal yang serupa masa penjajahan.
"Apapun motifnya, agama tidak membenarkan hal demikian, kita harus mampu mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan keadilan untuk mereka yang kuat, bukan pula keadilan untuk mereka yang mayoritas," katanya.
Rasisme, kata dia, memicu ada unsur yang membuat suatu pihak lebih memiliki daripada yang lain. Padahal hak sebagai warga negara di Indonesia semua sama.
"Saya percaya betul kepada saudara-saudara mahasiswa Papua baik yang ada di Surabaya maupun di seluruh Indonesia, kami diajarkan bagaimana mencintai negeri kami Indonesia sejak dilahirkan hingga akhir hayat. Maka, kami berharap hal sama juga dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia," kata dia.
Baca juga: Kadishut: Gunung Mamake akan menjadi wisata paralayang di Kalsel
Baca juga: Tema HUT Kemerdekaan sejalan program prioritas Kalsel
Baca juga: Siswa Kalsel bedah buku di Tanah Ombak
Mahasiswa Muhammadiyah waspada bahaya rasisme Papua
Senin, 19 Agustus 2019 18:41 WIB