Banjarbaru (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat ada 10 hotspot (titik api) hasil dari pantauan dari Satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP yang terjadi di Kalimantan Selatan, pada Minggu (14/7).
Kalimantan Selatan salah satu daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau. Titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu enam hotspot di daerah Kecamatan Daha Barat, Kecamatan Daha Utara, dan Kecamatan Padang Batung.
Kemudian Kecamatan Paringin Selatan di Kabupaten Balangan, Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, kota Tanjung di Kabupaten Tabalong, dan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin.
Baca juga: BMKG : Dua hari ke depan gelombang diperkirakan capai 2,5 meter
"Tingkat kepercayaan hotspot yang terdeteksi antara 53 persen hingga 77 persen," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Rimelda Yuni Hasteti di Banjarbaru, Minggu (14/7).
Tingkat kepercayaan sendiri menunjukkan bahwa hotspot yang dipantau dari data satelit penginderaan jauh merupakan benar-benar kejadian kebakaran yang sebenarnya di lapangan. Semakin tinggi selang kepercayaan, maka semakin tinggi pula potensi bahwa hotspot tersebut adalah benar-benar kebakaran hutan dan lahan.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Wahyuddin mengaku pihaknya sudah mendirikan Posko Lapangan Satgas Penanganan Bencana Kabut Asap di sejumlah lokasi.
Baca juga: BMKG memperingatkan cuaca ekstrem di tiga daerah di Kalsel
Kemudian juga memasang baliho berisi penjelasan soal peta daerah rawan bencana seperti yang terpasang di area lahan gambut di Guntung Damar yang lokasinya berdekatan dengan Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru. Seperti diketahui, lahan kosong di kawasan yang masuk Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin ini memang kerap terbakar di musim kemarau. Bahkan, pada September 2015 silam, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi ini di saat kondisi parah-parahnya lahan terbakar kala itu.
"Kawasan lahan kosong di Guntung Damar memang jadi salah satu fokus kami untuk dicegah munculnya api karena kabut asapnya bisa menyebabkan terganggunya penerbangan," jelas Wahyuddin.
BPBD Provinsi Kalsel juga sudah memetakan lima kabupaten yang rawan terjadinya kebakaran lahan lantaran memiliki area lahan kosong berupa gambut yang luas hingga pembukaan lahan pertanian dan perkebunan.
Kelima daerah itu adalah Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tanah Laut. Sehingga Wahyuddin mengingatkan kepada petani dan perusahaan perkebunan agar tak membakar saat membuka lahan untuk ditanami.
Baca juga: BMKG : Pertanian responsif tingkatkan produktivitas hingga 30 persen