Tingginya curah hujan di Tabalong menyebabkan sejumlah kecamatan terendam banjir bahkan puluhan warga di Dusun Mantuyup Desa Bintang Ara Kecamatan Bintang Ara terisolir.
Luapan Sungai Tabalong menyebabkan dusun yang berjarak sekitar 50 kilometer dari kecamatan Bintang Ara ini terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Menurut Aris, satu warga Desa Bintang Ara, selain merendam rumah, banjir juga menutup akses jalan ke kebun sehingga aktifitas warga yang sehari-harinya petani karet, terhenti.
"Warga terpaksa berhenti bekerja karena banjir menyebabkan dusun mereka terisolir, selain merendam rumah, banjir juga menutup akses jalan menuju kebun dan desa terdekat," jelas Aris, Rabu di Tanjung.
Dinas Kesejahteraan sosial, pariwisata dan kebudayaan Tabalong pun membangun dapur umum di lokasi banjir untuk membantu korban banjir yang terisolir.
Kabag humas, Setda Tabalong, Zain Ramali, saat ini tim penanggulangan bencana bersama instansi terkait lainnya membangun dapur umum mengingat korban kesulitan melakukan aktifitas.
"Saat ini kami bersama wakil Bupati meninjau langsung pembuatan dapur umum di lokasi banjir dan ada sekitar 40 KK warga dusun Mantuyup yang terisolir akibat banjir," jelas Zain
Banjir sendiri mulai berlangsung sejak Rabu pagi, selain dusun Mantuyup, banjir juga merendam dusun Pujung, serta Desa Usih masing-masing di dusun Duyung dan Munyuh.
Sementara itu di wilayah Selatan Tabalong, banjir juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Kelua, Muara Harus, Pugaan dan Banua Lawas.
Puluhan rumah dan sejumlah halaman sekolah seperti SMA Negeri Muara Harus turut terendam namun belum mengganggu aktifitas belajar dan mengajar./D
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Luapan Sungai Tabalong menyebabkan dusun yang berjarak sekitar 50 kilometer dari kecamatan Bintang Ara ini terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Menurut Aris, satu warga Desa Bintang Ara, selain merendam rumah, banjir juga menutup akses jalan ke kebun sehingga aktifitas warga yang sehari-harinya petani karet, terhenti.
"Warga terpaksa berhenti bekerja karena banjir menyebabkan dusun mereka terisolir, selain merendam rumah, banjir juga menutup akses jalan menuju kebun dan desa terdekat," jelas Aris, Rabu di Tanjung.
Dinas Kesejahteraan sosial, pariwisata dan kebudayaan Tabalong pun membangun dapur umum di lokasi banjir untuk membantu korban banjir yang terisolir.
Kabag humas, Setda Tabalong, Zain Ramali, saat ini tim penanggulangan bencana bersama instansi terkait lainnya membangun dapur umum mengingat korban kesulitan melakukan aktifitas.
"Saat ini kami bersama wakil Bupati meninjau langsung pembuatan dapur umum di lokasi banjir dan ada sekitar 40 KK warga dusun Mantuyup yang terisolir akibat banjir," jelas Zain
Banjir sendiri mulai berlangsung sejak Rabu pagi, selain dusun Mantuyup, banjir juga merendam dusun Pujung, serta Desa Usih masing-masing di dusun Duyung dan Munyuh.
Sementara itu di wilayah Selatan Tabalong, banjir juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Kelua, Muara Harus, Pugaan dan Banua Lawas.
Puluhan rumah dan sejumlah halaman sekolah seperti SMA Negeri Muara Harus turut terendam namun belum mengganggu aktifitas belajar dan mengajar./D
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013