Aplikasi Siap Hadapi Beragam Kejahatan (Siharat) yang menjadi sistem unggulan Kepolisian Resor Banjarbaru di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Kelana Jaya tembus 30.059 pengguna sejak awal 2018.
"Kami bersyukur karena sejak diluncurkan Januari 2018 hingga sekarang, penggunanya menembus 30.059 orang yang menandakan aplikasi direspon postif masyarakat," ujar kapolres di Banjarbaru, Ahad.
Dijelaskan perwira menengah lulusan Akpol tahun 2000 itu, Siharat merupakan bahasa Banjar artinya hebat (harat) ditambah awalan si yang menunjukan sikap seseorang atau sekelompok orang yang hebat.
"Siharat merupakan aplikasi berbasis teknologi informasi yang bisa digunakan masyarakat untuk meminta bantuan atau pertolongan kepolisian dengan menekan tombol panik di ponselnya," ujar dia.
Dikatakan, sistem yang dibangun membantu personel kepolisian untuk bergerak cepat dalam menangani permasalahan di tengah masyarakat sehingga bisa meredamnya agar tidak semakin meluas.
"Begitu tombol panik ditekan maka ponsel seluruh personel Polres Banjarbaru langsung berbunyi dan petugas langsung merespon dengan menelepon nomor yang menekan tombol panik," jelasnya.
Ditambahkan, respon cepat personel kepolisian sangat diperlukan masyarakat sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan yang terjadi khususnya yang berdampak pada gangguan kamtibmas.
"Kehadiran polisi ditengah masyarakat harus cepat sehingga melalui Siharat, masyarakat bisa memanggil polisi kapan dan dimana pun berada sehingga bisa membantu mereka," katanya.
Dikatakan, seiring perkembangan teknologi sehingga pelayanan bagi masyarakat khususnya di Kota Banjarbaru bisa dilakukan secara online baik pelayanan pembuatan SIM, maupun SKCK.
"Pelaksanaan di lapangan cukup banyak aduan masyarakat bukan hanya masalah keamanan tetapi juga permasalahan sosial seperti butuh donor darah, ban bocor di tengah malam yang tetap direspon," ujarnya.
Diharapkan, makin meningkatnya pengguna Siharat tentu meningkat juga kepercayaan masyarakat kepada kepolisian sehingga seluruh personel selalu siap memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kami bersyukur karena sejak diluncurkan Januari 2018 hingga sekarang, penggunanya menembus 30.059 orang yang menandakan aplikasi direspon postif masyarakat," ujar kapolres di Banjarbaru, Ahad.
Dijelaskan perwira menengah lulusan Akpol tahun 2000 itu, Siharat merupakan bahasa Banjar artinya hebat (harat) ditambah awalan si yang menunjukan sikap seseorang atau sekelompok orang yang hebat.
"Siharat merupakan aplikasi berbasis teknologi informasi yang bisa digunakan masyarakat untuk meminta bantuan atau pertolongan kepolisian dengan menekan tombol panik di ponselnya," ujar dia.
Dikatakan, sistem yang dibangun membantu personel kepolisian untuk bergerak cepat dalam menangani permasalahan di tengah masyarakat sehingga bisa meredamnya agar tidak semakin meluas.
"Begitu tombol panik ditekan maka ponsel seluruh personel Polres Banjarbaru langsung berbunyi dan petugas langsung merespon dengan menelepon nomor yang menekan tombol panik," jelasnya.
Ditambahkan, respon cepat personel kepolisian sangat diperlukan masyarakat sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan yang terjadi khususnya yang berdampak pada gangguan kamtibmas.
"Kehadiran polisi ditengah masyarakat harus cepat sehingga melalui Siharat, masyarakat bisa memanggil polisi kapan dan dimana pun berada sehingga bisa membantu mereka," katanya.
Dikatakan, seiring perkembangan teknologi sehingga pelayanan bagi masyarakat khususnya di Kota Banjarbaru bisa dilakukan secara online baik pelayanan pembuatan SIM, maupun SKCK.
"Pelaksanaan di lapangan cukup banyak aduan masyarakat bukan hanya masalah keamanan tetapi juga permasalahan sosial seperti butuh donor darah, ban bocor di tengah malam yang tetap direspon," ujarnya.
Diharapkan, makin meningkatnya pengguna Siharat tentu meningkat juga kepercayaan masyarakat kepada kepolisian sehingga seluruh personel selalu siap memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019