Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mengembangkan produksi pertanian terutama komoditi yang mendorong terjadinya inflasi di Kalimantan Selatan.


Kepala Dinas Pertanian Pemprov Kalsel Aus Alkausar di Banjarmasin, Selasa mengatakan, saat ini petani di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sedang melakukan uji coba penanaman bawang merah di lahan seluas 50 hektare.

"Ternyata hasilnya sangat bagus, karena sebelumnya dinas terkait lainnya juga telah melakukan uji coba penanaman komoditi tersebut untuk dikembangkan," katanya.

Menurut dia, suksesnya penanaman bawang merah di HSS tersebut, tidak menutup kemungkinan juga akan dikembangkan di daerah lain seperti di Kabupaten Tanah Laut yang merupakan daerah dengan lahan pertanian cukup bagus.

Bawang merah, kata dia, selama ini merupakan salah satu komoditas yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan inflasi di daerah ini, karena harus didatangkan dari provinsi lain, baik dari Jawa Timur maupun Nusa Tengah Barat.

Dengan demikian, kata dia, keberadaan komoditas tersebut sangat terpengaruh dengan kondisi cuaca, karena pengiriman bawang merah maupun bawang putih dilakukan melalui angkutan laut.

Sehingga, fluktuasi harga juga sangat mudah teradi, bahkan dalam beberapa pekan terakhir, terjadi kenaikan harga bawang merah dari normalnya Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu lebih per kilogramnya.

Selain bawang merah, yang sedang dikembangkan antara lain yaitu lombok rawit, lombok merah, dan beberapa komoditas lainnya penyumbang inflasi di daerah ini.

"Kita berharap dalam beberapa tahun ke depan, kita akan mampu memenuhi kebutuhan sayur mayur dari daerah sendiri, sehingga ketergantungan kebutuhan pokok terhadap provinsi lain sedikit demi sedikit bisa dikurangi.

Saat ini, hampir 70 persen kebutuhan pokok warga Kalsel, baik itu gula, tepung, sayur mayur, dan lainnya dipasok dari luar daerah, sehingga sangat rentan terjadinya fluktuasi harga.

Kondisi tersebut, membuat inflasi di Kalsel cukup tinggi, sehingga perlu upaya signifikan dari seluruh pihak terkait untuk mengantisipasi hal tersebut.

  Selain Pemprov Kalsel, Bank Indonesia kini juga fokus membantu petani untuk bisa mengembangkan potensi pertanian melalui penyaluran kredit perbankkan dengan sistem klaster./D.
(T.U004/B/B008/B008) 05-02-2013 16:57:59

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013