Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah mengatakan sebanyak tujuh warga hilang dalam musibah tanah longsor di kaki Gunung Bungkuk Kecamatan Merigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Minggu.
"Lokasi kejadian di dekat Gunung Bungkuk di lokasi kebun kopi dan sampai saat ini kami masih melakukan pencarian," kata Kepala BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah Tomi Tapsili di Bengkulu, Minggu.
Menurut informasi yang pihaknya dapatkan ada sekitar sembilan orang yang tertimbun tanah longsor namun dua korban telah ditemukan jasadnya, sedangkan tujuh lainnya masih dalam tahap pencarian.
Sembilan korban tersebut merupakan warga dari Kecamatan Merigi Sakti yang memiliki kebun kopi di kaki Gunung Bungkuk Kabupaten Bengkulu Tengah.
“Kami juga masih mengonfirmasi kebenaran informasi jumlah korban apakah benar tujuh orang tapi menurut Camat Merigi Sakti ada tujuh orang," ujarnya.
Menurut Tomi, ketujuh warga yang tertimbun longsor tersebut belum termasuk dalam daftar korban yang hilang yang didata BPBD Provinsi Bengkulu.
Pihaknya saat ini berkoordinasi dengan Basarnas untuk membantu mengevakuasi korban tanah longsor.
"Kendala hari pertama dan kedua lokasi tersebut terisolasi dan sulit untuk dilewati," ujarnya.
Saat ini alat berat sedang bergerak untuk membuka akses jalan yang tertutup tanah dan pihaknya telah mengerahkan tim untuk melakukan pencarian korban.
Data yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah tersebut menambah daftar korban jiwa akibat banjir dan longsor di Bengkulu menjadi 17 orang meninggal dan 14 orang dilaporkan masih hilang.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis mengatakan, jumlah korban bencana banjir dan longsor yang melanda 9 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu bertambah, dimana hingga Minggu pukul 19.00 WIB, tercatat 17 orang meninggal dunia, 9 orang hilang, 2 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.
Sebaran dari 17 orang meninggal dunia terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah 11 orang, Kota Bengkulu 3 orang, dan Kabupaten Kepahiang 3 orang.
Sebanyak sekitar 12.000 orang mengungsi yang tersebar di banyak tempat dan 13.000 orang terdampak bencana.
Jumlah ternak yang mati sebanyak 106 ekor sapi, 102 ekor kambing/domba dan 4 ekor kerbau. Sedangkan kerusakan fisik meliputi 184 rumah, 7 fasilitas pendidikan dan 40 titik sarana prasarana infrastruktur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019