Ketua BPN Ikatan Nasional Konsultasi Indonesia (Inkindo) pusat H Peter Prans mendorong anggotanya di daerah untuk berani berinovasi mengembangkan usaha jasa konstruksi di luar konstruksi.
Dia saat menghadiri rapat kerja Provinsi DPP Inkindo Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan padahal usaha jasa konsultan di luar konstruksi sangat besar peluangnya sekarang, harus bisa meraihnya para konsultan daerah.
"Karena anggota kita di daerah ini mainnya hanya di konstruksi, padahal ini hanya 20 persen yang diperebutkan dari 80 persennya peluang yang ada di luar konstruksi," ujarnya.
Peluang yang ada bisnis jasa konsultan di luar konstruksi itu, sebutnya, ada di bidang pertanian, kesehatan, kehutanan, bahkan ada sosial masyarakat dan macam-macam lagi.
"Bahkan di Jakarta itu, dari lahir hingga mati ibaratnya ada bisnis jasa konsultannya," papar Peter.
Dia mengumpamakan hal itu, adanya rumah sakit yang didesain dengan jasa konsultan untuk ibu melahirkan, hingga tempat pemakaman pun kini dibuat dengan jasa konsultan.
"Jadi konsultan di daerah ini harus berani membaca peluang, jangan hanya berkutat pada rumpunnya di konstruksi, karena konsultan asing sudah merambah di luar itu, kita jadi ketinggalan," tutur Peter.
Dari itu, ucap Peter, konsultan daerah harus bisa mengembangkan diri untuk mengikuti ilmu pengetahuan yang makin moderen ini di bidang keahlian konsultan, tidak hanya terpaku pada konstruksi pembangunan jalan, jembatan dan gedung.
"Ada bidang yang tidak kelihatan, tapi besar hasilnya dari konstruksi," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Inkindo pusat yang kini dibawah koordinasinya, yakni, anggota lebih 6000 orang, akan berupaya mengembangkan hal itu, sehingga perlu regulasi yang kuat hingga ke daerah agar bisa menjadi raja di negara sendiri.
"Makanya kita dorong di daerah ini ada dibuat peraturan daerah bagi konsultan, agar konsultan luar yang masuk harus ada koordinasi dan bekerjasama dengan konsultan lokal, apalagi bagi konsultan asing yang masuk," katanya.
Sebab, ungkap Peter, Inkindo pusat sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah konsultan asing, misalnya dari Jepang, Amerika hingga Fakistan yang jumlahnya sekitar 120 perusahaan konsultan.
"Karena perusahaan konsultan kita juga banyak peluang main di luar negeri, jadi kita saling membutuhkan," paparnya.
Sementara itu, Ketua Inkindo Kalsel Syamsul Arifin mengungkapkan, dalam rapat kerja ini dihadiri pula anggota dari berbagai provinsi, sehingga kedepannya perkumpulan ini akan makin kuat.
Terkait pengembangan usaha di luar jasa konstruksi, menurut dia jadi bagian yang perlu diseriusi dalam pembahasan rapat kerja ini.
"Kita perlu SDM yang baik untuk terus bisa bersaing, jadi perlu langkah bersama dalam menghadapi masa depan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Dia saat menghadiri rapat kerja Provinsi DPP Inkindo Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan padahal usaha jasa konsultan di luar konstruksi sangat besar peluangnya sekarang, harus bisa meraihnya para konsultan daerah.
"Karena anggota kita di daerah ini mainnya hanya di konstruksi, padahal ini hanya 20 persen yang diperebutkan dari 80 persennya peluang yang ada di luar konstruksi," ujarnya.
Peluang yang ada bisnis jasa konsultan di luar konstruksi itu, sebutnya, ada di bidang pertanian, kesehatan, kehutanan, bahkan ada sosial masyarakat dan macam-macam lagi.
"Bahkan di Jakarta itu, dari lahir hingga mati ibaratnya ada bisnis jasa konsultannya," papar Peter.
Dia mengumpamakan hal itu, adanya rumah sakit yang didesain dengan jasa konsultan untuk ibu melahirkan, hingga tempat pemakaman pun kini dibuat dengan jasa konsultan.
"Jadi konsultan di daerah ini harus berani membaca peluang, jangan hanya berkutat pada rumpunnya di konstruksi, karena konsultan asing sudah merambah di luar itu, kita jadi ketinggalan," tutur Peter.
Dari itu, ucap Peter, konsultan daerah harus bisa mengembangkan diri untuk mengikuti ilmu pengetahuan yang makin moderen ini di bidang keahlian konsultan, tidak hanya terpaku pada konstruksi pembangunan jalan, jembatan dan gedung.
"Ada bidang yang tidak kelihatan, tapi besar hasilnya dari konstruksi," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Inkindo pusat yang kini dibawah koordinasinya, yakni, anggota lebih 6000 orang, akan berupaya mengembangkan hal itu, sehingga perlu regulasi yang kuat hingga ke daerah agar bisa menjadi raja di negara sendiri.
"Makanya kita dorong di daerah ini ada dibuat peraturan daerah bagi konsultan, agar konsultan luar yang masuk harus ada koordinasi dan bekerjasama dengan konsultan lokal, apalagi bagi konsultan asing yang masuk," katanya.
Sebab, ungkap Peter, Inkindo pusat sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah konsultan asing, misalnya dari Jepang, Amerika hingga Fakistan yang jumlahnya sekitar 120 perusahaan konsultan.
"Karena perusahaan konsultan kita juga banyak peluang main di luar negeri, jadi kita saling membutuhkan," paparnya.
Sementara itu, Ketua Inkindo Kalsel Syamsul Arifin mengungkapkan, dalam rapat kerja ini dihadiri pula anggota dari berbagai provinsi, sehingga kedepannya perkumpulan ini akan makin kuat.
Terkait pengembangan usaha di luar jasa konstruksi, menurut dia jadi bagian yang perlu diseriusi dalam pembahasan rapat kerja ini.
"Kita perlu SDM yang baik untuk terus bisa bersaing, jadi perlu langkah bersama dalam menghadapi masa depan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019