Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengapresiasi upaya yang dilakukan relawan maupun organisasi kesiapsiagaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana di provinsi setempat. 

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat menjadi pembina apel peringatan hari kesiapsiagaan bencana tahun 2019 dan apel siaga bencana karhutla di Halaman Kantor Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Jumat.

"Mereka semua pejuang tanpa pamrih berjasa dalam mencegah dan menanggulangi bencana di daerah kita," ucap gubernur yang hadir dalam kegiatan itu bersama Wakil Gubernur Rudi Resnawan. 

Gubernur meminta seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta bergerak dan bekerja sama dalam mencegah dan menanggulangi setiap bencana termasuk masyarakat yang harus dilibatkan dalam penganggulangan. 

Terkait peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, gubernur meminta alat itu lebih efektif dalam menanggulangi karhutla.

"Alat baru itu harus dimanfaatkan maksimal membantu petugas di lapangan. Kita berharap bencana tidak datang, tapi jika terjadi maka semua sudah siap termasuk dalam penggunaan peralatan," ucapnya. 

Gubernur juga mengajak aparatur pemerintah dan seluruh masyarakat Kalsel berdoa kepada Allah SWT, agar seluruh wilayah di Banua selalu terhindar dari musibah dan bencana yang bisa datang kapan saja.

"Mari berdoa kepada Allah SWT, agar Banua yang kita cintai tidak terkena bencana dan seluruh masyarakatnya dapat hidup dalam ketenangan dan kedamaian," ujar gubernur di depan unsur Forkopimda Kalsel.

Gubernur Kalsel disela kegiatan juga  menyerahkan penghargaan kepada kepala daerah, perusahaan maupun organisasi relawan bencana yang peduli dalam upaya mencegah dan menanggulangi bencana.

Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin, mengatakan, potensi kebakaran hutan dan lahan 2019, meningkat dan prediksi BMKG akan memasuki musim kemarau dengan suhu lebih panas dari kemarau biasanya.

"Melihat prediksi itu dan kondisi cuaca ke depan, kebakaran hutan dan lahan diperkirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sehingga kita semua harus lebih waspada," pesannya. 

Dikatakan, langkah pencegahan karhutla yang dilakukan BPBD adalah menjalin sinergi bersama TNI/Polri dan masyarakat bersama-sama melakukan kesiapsiagaan untuk pencegahan bencana. 

"Kami akan lebih efektif melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat agar pemahaman mereka terhadap pencegahan lebih meningkat sehingga tidak terjadi karhutla," kata dia. 

Ditambahkan, sedikitnya ada lima dari 12 kabupaten dan kota di Kalsel rawan terjadi karhutla yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tapin.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019