Wali Kota Banjarmasin, Haji Muhidin mengingatkan, bangunan mal yang menjamur di daerah itu tidak sampai menggusur bangunan yang mempunyai nilai sejarah.

Wali Kota Muhidin mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota setempat, Drs Zulfadli Gazali ketika membuka kegiatan workshop rencana aksi kota pusaka Banjarmasin, Sabtu.

Ia menyatakan, jika bangunan bersejarah itu sampai tergusur, akan menghilangkan identitas bangsa. Untuk itu perlu upaya mempertahankan bangunan warisan masa lalu, tanpa mengabaikan pengembangan kota.

Hal yang perlu dilakukan dengan adanya kebijakan dan solusi yang tepat untuk membangun kota dengan tetap memperhatikan aset budaya, seperti mempertahankan bangunan kuno yang berada di tengah bangunan modern.

Di mana bangunan kuno tersebut tetap dipertahankan bentuk fisiknya dan bisa difungsikan sebagai perpustakaan, ujar Wali Kota Muhidin.

"Saya berharap melalui kegiatan itu dapat terealisasi rencana aksi kota pusaka Banjarmasin, dalam rangka mewujudkan kota ini sebagai proyek percontohan kota pusaka di Indonesia," kata Wali Kota Muhidin.

Langkah ke depan untuk mengawal kelestarian pusaka Indonesia yang mengikutsertakan masyarakat selaku pendukung utama, serta menguatkan jejaring kerja sama dengan berbagai pihak terkait, tutur Wali Kota Muhidin.

Banjarmasin ibukota Provinsi Kalimantan Selatan termasuk sepuluh kota di Indonesia yang memperoleh pendampingan penuh dalam penyusunan master plan kota pusaka, dari 51 kabupaten dan kota di Indonesia.

Kegiatan tersebut diikuti 50 peserta, dengan nara sumber dari Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia. 

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012