Kota Banjarmasin ibukota Provinsi Kalimantan Selatan termasuk salah satu diantara sepuluh kota di Indonesia yang memperoleh pendampingan penuh dalam penyusunan dalam penyusunan master plan kota pusaka.

"Dari 51 kabupaten dan kota di Indonesia Kota Banjarmasin mengikuti persiapan program penataan dan pelestarian kota pusaka," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Drs Zulfadli Gazali di Banjarmasin, Jumat.

Ketika membuka kegiatan workshop rencana aksi kota pusaka Banjarmasin, Sekdako Zulfadli Gazali menuturkan, tidak sedikit kota pusaka di Indonesia terancam hilang, padahal di banyak negara dunia ingin membangun dan menata kembali apa yang disebut sebagai kota pusaka (Heritage Cities).

Sedangkan kondisi di Indonesia sungguh terbalik, di mana regulasi dan kebijakan untuk menata kota-kota pusaka masih begitu minim, karena banyak daerah hanya mengejar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) saja.

Jika kondisi itu terus berjalan, maka sepuluh tahun ke depan kota-kota pusaka di Indonesia akan hilang, katanya.

Oleh karena itu, terkait rencana aksi kota pusaka, khususnya untuk Kota Banjarmasin dalam upaya mendukung program penataan dan pelestarian kota pusaka, beberapa hal yang bisa dilakukan.

Seperti pelestarian pusaka alam berupa kota air seribu sungai, melalui normalisasi atau revitalisasi sungai dan penataan bantaran sungainya.

Selain itu pelestarian pusaka budaya seperti makam, masjid, museum, kampung, pemukiman, kain kerajinan sasirangan, seni budaya bamanda, balamut, musik panting, madihin, seni tari, serta pelestarian kuliner.

Banjarmasin juga berupaya melestarikan pusaka bujana berupa pasar terapung, penataan objek pusaka, penataan tata ruang wilayah berbasis budaya lokal, penerbitan peraturan daerah (Perda) tentang cagar budaya, serta pelestarian benda pusaka lainnya, katanya.

Kegiatan tersebut diikuti 50 peserta, dengan nara sumber dari Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia. 

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012