Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan seluruh calon anggota legeslatif (Caleg) menyatakan dengan tegas bahwa menolak segala macam aktivitas pertambangan batu-bara di wilayah pegunungan Meratus Kabupaten HST.

Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten HST Yajid Fahmi, Kamis (11/4) di Barabai menyampaikan, pihaknya akan melakukan aksi penandatanganan penolakan operasi pertambangan di wilayah HST.

Penolakan tersebut didasarkan kepada Surat dari Bupati Hulu Sungai Tengah No : 800/288/DLHP/2017 tentang penolakan pertambangan di HST.

Menurutnya, keberadaan operasi pertambangan akan mengakibatkan terganggunya ekosistem hutan hujan tropis di pegunungan Meratus.

"Hutan hujan tropis Meratus merupakan rumah terakhir bagi 19 jenis mamalia endemik, 25 jenis burung endemik dan juga 120 satwa yang dilindungi," katanya.

Dikatakan Yajid, keberadaan hutan hujan tropis Meratus yang sekarang hanya tersisa 10 ribu Ha sangat penting bagi kehidupan sekitar, terutama bagi masyarakat HST.

Saat ini, Kabupaten HST adalah satu-satunya Kabupaten yang memiliki hutan hujan tropis yang masih murni (tak tersentuh pertambangan dan perkebunan skala besar).

Operasi pertambangan tentu juga akan mengakibatkan kerusakan sumber air bersih yang cukup besar, karena dari titik koordinat operasi pertambangan PT MCM, jelas bahwa wilayah operasinya berada di sungai, perkampungan dan relatif dekat dengan bendungan Batang Alai Timur.

Pemerintah kabupaten saat ini tengah membangun mega proyek Bendungan Batang Alai Timur yang rencananya akan mengairi lebih dari Enam ribu Hektar tanah pertanian di HST. Selain itu Bendungan berpotensi menjadi sumber energi terbarukan.

"Selain dampak lingkungan, kegiatan operasi pertambangan juga akan mempengaruhi kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat," kata Yajid.

Tak jarang di daerah pertambangan tingkat kriminalitas, praktik prostitusi, perjudian juga narkoba relatif tinggi.

Ditambahkan Yajid, Partai Berkarya HST dan Seluruh Calegnya percaya dan meyakini bahwa operasi pertambangan bukanlah pilihan yang tepat untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat.

Ada banyak pilihan selain pertambangan yang bisa diambil dan dilakukan. Seperti pertanian, perkebunan, perikanan pariwisata dan juga budidaya hasil hutan ramah lingkungan. 

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019