Pelanggan perusahaan listrik negara di Kota Banjarbaru dan Martapura, Kalimantan Selatan, mengeluhkan penurunan tegangan listrik terutama pada malam hari.

"Sejak dua malam terakhir, tegangan listrik di rumah kami turun sehingga khawatir peralatan elektronik yang dipakai mengalami kerusakan," ujar Agung warga Jalan Taruna Praja Banjarbaru, Sabtu.

Ia mengatakan, tegangan listrik naik turun ditandai dengan cahaya lampu yang agak redup dibanding biasanya termasuk peralatan elektronik seperti kipas angin yang hembusan anginnya berkurang.

Sementara, peralatan elektronik lain seperti mesin penyedot air dan mesin pengatur suhu udara (AC) juga tidak bisa beroperasi maksimal sehingga hampir tidak bisa digunakan terutama malam hari.

"Mesin penyedot air milik tetangga saya tidak bisa difungsikan, kemungkinan akibat tegangan rendah itu dan kami juga tidak berani menyalakan AC karena suaranya mendengung, dan dinginnya kurang," ungkap dia.

Manajer Bidang Transmisi dan Distribusi PT PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng Sumaryadi mengatakan, penurunan tegangan listrik di rumah pelanggan disebabkan pemakaian beban listrik yang tinggi.

"Pemakaian beban listrik pelanggan tinggi sementara daya listrik yang dipasok melalui trafo gardu induk tidak maksimal karena mengalami kerusakan sehingga tegangan listrik naik turun," jelasnya.

Kerusakan Trafo 5 dengan daya 60 Mega Volt Ampere (MVA) atau setara 50 Mega Watt (MW) terjadi pada Senin (3/12) sehingga mengganggu fungsi gardu induk yang membagikan pasokan listrik kepada pelanggan.

Dikatakan, pihaknya sudah berusaha keras memulihkan kondisi dengan memasang trafo pengganti yang berasal dari Gardu Induk Mantuil Banjarmasin namun mengalami kendala cuaca saat pemasangan.

"Pemasangan trafo pengganti terkendala hujan yang turun di atas area gardu induk sementara peralatan yang dipasang tidak boleh terkena air karena beraliran listrik tegangan tinggi," ujarnya.

Ditambahkan, masyarakat diharapkan mengurangi pemakaian peralatan elektronik terutama yang menggunakan motor listrik seperti pendingin udara karena fungsinya tidak maksimal akibat kekurangan tegangan listrik.

"Peralatan listrik lain seperti televisi masih bisa digunakan, tetapi peralatan elektronik seperti kipas angin dan pengatur suhu udara yang menggunakan motor listrik sebaiknya jangan dioperasikan," katanya.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012