Calon presiden petahana Joko Widodo mengaku mendapat dukungan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pernyataannya mengenai kekuatan militer Indonesia dalam debat capres.

"Ya karena tadi pagi banyak yang menyampaikan utamanya dari unsur TNI bahwa memang TNI kita kekuatan terbesar di ASEAN. Nomor satu di ASEAN, jangan keliru," kata Joko Widodo seusai menyampaikan orasi dalam kampanye terbuka di lapangan Kalegowa, Gowa, Sulawesi Selatan pada Minggu.

Kampanye terbuka itu antara lain dihadiri oleh Iriana Joko Widodo, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, mantan gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo dan ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.

Dalam debat capres keempat pada Sabtu (30/3) yang mengangkat tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah kritik mengenai pertahanan keamanan Indonesia.

"Pak Jokowi tolong penasihat militernya, bukannya saya tidak percaya sama TNI. Kapal selam berapa yang kita miliki, jenis berapa, kemampuannya berapa. Pesawat berapa, kita negara seluas Eropa, berapa skuadron 'fighters' yang kita punya, peluru kendalinya berapa," kata Prabowo.

Prabowo berpendapat Indonesia tidak bisa mempertahankan "core national interest" jika ada negara asing mengirim pasukan pada saat ini juga ke salah satu wilayah Indonesia.

"Di bidang pertahanan keamanan kita terlalu lemah, anggaran kita terlalu kecil, ini akan kita perbaiki," kata Prabowo.

Menurut Jokowi, kekuatan militer Indonesia berada di posisi ke-15 di dunia dan paling besar di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

"Kita nomor 15 di dunia. Ya kita bangga dengan itu. Artinya jangan diremehkan TNI kita. Jangan dikecilkan TNI kita. TNI kita besar. Nomor satu di ASEAN. Nomor satu di ASEAN," ungkap Jokowi.

Ia berkeyakinan TNI dapat menjaga wilayah teritorial Indonesia.

"Saya percaya akan TNI. TNI mampu jaga teritorial Indonesia. TNI mampu menjaga teritorial Indonesia sudah dibuktikan sejak kolonial. Jangan coba-coba invasi negara kita karena akan berhadapan dengan TNI dan rakyat," tegas Jokowi.

Berdasarkan data Global Fire Power (GFP) terkait Peringkat Kekuatan Militer 2019, Indonesia berada di urutan 15 dari 137 negara dengan skor 0,2804.

Indeks mendekati 0 mengindikasikan semakin bagus kekuatan militer suatu negara. Sementara negara dengan kekuatan militer terbaik dunia adalah Amerika Serikat dengan PwrIndx 0,0615.

Anggaran belanja militer Indonesia sebesar 6,9 miliar dolar AS atau setara Rp98 triliun dengan kurs Rp14 ribu/dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai anggaran militer terbesar kedua setelah Singapura yang memiliki anggaran 9,7 miliar dolar AS (Rp135 triliun).

Editor: Chandra Hamdani Noor

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019