Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat berusaha mengurangi kemacetan luar biasa yang sering terjadi di lokasi pembangunan jembatan layang.
"Kami masih berfikir keras untuk mengupayakan agar tidak terjadi kemacetan yang luar biasa di lokasi pembangunan flyover," kata Kepala Dishubkominfo Banjarmasin, Rusdiansyah kepada ANTARA di Banjarmasin, Selasa.
Ketika dihubungi via telepon saat berada di Balikpapan Kaltim, Rusdiansyah menuturkan upaya yang dilakukan mengalihkan alur lalu-lintas untuk truk besar ke arah Jalan Lingkar Selatan.
Dalam rapat dengan instansi terkait pembangunan jembatan layang sepanjang 400 meter tersebut, diputuskan untuk mengalihkan jalur truk besar yang masuk kota harus melalui Jalan Lingkar Selatan.
Kemudian melihat kawasan tersebut masih macet maka truk yang keluar kota pun harus tak boleh melalui jalur tersebut, harus melalui jalan alternatif lain.
Tetapi karena masih adanya pergudangan di dekat lokasi proyek ternyata masih ada saja truk besar yang melintas di kawasan itu hingga memacetkan jalan A Yani atau persimpangan Jalan Gatot Soebroto lokasi pembangunan flyover.
Upaya lain, tambah Rusdi adalah mengatur sistem lampu pengatur jalan di setiap pertimbangan atau lampu merah di dekat kawasan tersebut, seperti lampu merah di Jalan Jati atau Jalan Pangeran Antasari.
Kemudian lampu merah di persimpangan Jalan Veteran dan Jalan Gatot Soebroto juga diatur sistemnya agar menyesuaikan kondisi di jalan persimpangan adanya proyek flyover, demikian Rusdiansyah.
Sementara itu beberapa kalangan menyayangkan kondisi kemacetan yang selalu terjadi luar biasa di lokasi proyek flyover yang jelas mengganggu aktivitas warga kota.
 Seharusnya sebelum proyek tersebut dikerjakan harus dikaji secara mendalam efek dari pembangunan tersebut, khususnya kemacetan apalagi proyek tersebut akan berlangsung lama atau 876 hari yang tentu akan menyengsarakan masyarakat lebih lama lagi./D.
(T.H005/B/N005/N005) 27-11-2012 14:28:53
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012