Ikan gabus (haruan) yang merupakan jenis ikan rawa yang banyak hidup di wilayah Kalimantan Selatan, dua hari belakangan seakan menghilang di pasaran Banjarmasin dan sekitarnya.

"Aku sudah dua hari berturut-turut mencari iwak haruan pada beberapa pasar lingkungan/tradisional di Banjarmasin dan sekitarnya, tak ada urang yang menjual," ujar Hj Nurul (59), Minggu.

"Tapi kalau iwak `tauman` (touman), yang sejenis ikan gabus banyak terdapat di pasaran Banjarmasin dan sekitarnya," lanjut ibu dari dua anak itu kepada ANTARA Kalsel.

Ia menerangkan, kalau pekan lalu, walau harga mahal atau melabung tinggi, iwak haruan masih terdapat di pasaran Banjarmasin dan sekitarnya, seperti pasar subuh Jalan A Yani Km8, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.

"Namun Minggu ini iawak haruan kosong di pasaran Banjarmasin dan sekitarnya, kecuali jenis ikan air tawan/ikan sungai lain, dengan harga juga cukup mahal," tutur warga yang tinggal di ibu kota Kalsel tersebut.

Sebagai contoh, harga ikan bayauan (hampir sejenis gurami) ukuran besar (yaitu satu kilogram sekitar 4 - 5 ekor), kini Rp80.000/kg, yang sebelumnya paling tinggi Rp40.00/Kg.

"Harga bayauan Minggu ini, melampaui Rp20.000 dari harga iwak haruan minggu lalu, yaitu Rp60.000/Kg. Minggu ini iwak haruan tak ada harga, karena haruannya juga tidak ada," lanjutnya.

Sementara ikan laut, minggu ini kelihatannya turun dibandigkan dengan keadaan pekan lalu, seperti peda semua Rp40.000/kg, kini hanya Rp24.000kg.

Begitu pula jenis ikan serden, pekan lalu di pasaran Banjarmasin dan sekitarnya Rp25.000/kg, kini turun menjadi Rp22.000/Kg. C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012