Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotabaru sangat mendukung program pengurangan sampah yang sedang digalakkan pemerintah.

Ketua TP PKK Kabupaten Kotabaru Fatma Idiana Sayed Jafar, Rabu, mengatakan dukungan itu ditunjukkan melalui berbagai aksi nyata untuk mereduksi sampah dari sumbernya.

"Salah satunya pada setiap kegiatan yang kami adakan sekarang tidak pernah lagi disajikan minuman dalam kemasan sekali pakai," ujarnya.

Dengan meniadakan minuman kemasan dan menggantinya dengan gelas, pihaknya telah berkontribusi mengurangi limbah plastik yang berbahaya untuk lingkungan karena sulit terurai.

Tak sampai di situ, dirinya juga mengkampanyekan penggunaan botol minum dalam keseharian agar tak perlu membeli minuman kemasan di luar.

"Kami sudah bagi-bagikan botol minum ke pelajar di sekolah, juga ibu-ibu majelis taklim," kata Fatma.

Ia mengharapkan langkah-langkah yang telah dilakukan ini bisa diikuti oleh TP PKK di tingkat kelurahan dan desa.

"Setiap mengadakan acara kalau bisa tidak ada lagi air kemasan, juga kue-kue cukup dihidangkan dengan piring, tidak perlu pakai kotak, ini salah satu cara juga untuk mengurangi limbah kertas," tambahnya.

Tidak hanya di lingkup jajarannya saja, Fatma mengatakan kesadaran untuk memerangi sampah harus ditumbuhkan di lingkungan keluarga.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan orangtua, misalnya mengajari anak untuk membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian, orangtua disarankan untuk menyiapkan bekal makanan ke sekolah sehingga anak tidak lagi jajan makanan atau minuman dalam kemasan.   

Selain mengurangi sampah, ini juga ada kaitannya dengan pemenuhan syarat gizi standar yang dibutuhkan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.

Kurangnya asupan gizi bisa berdampak serius, salah satunya memicu stunting atau tinggi badan yang tidak sesuai standar usia anak.

"Ini mungkin di luar konteks, tapi jumlah anak stunting di Kotabaru tertinggi di Kalsel. Saya mohon dukungan seluruh pihak untuk ikut menanggulangi masalah ini," tandasnya. *

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019