Anggota DPRD Kalimantan Selatan berharap Manajemen Terminal Tipe A atau regional yang berlokasi di Jalan A Yani Km-17 Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, mencontoh Terminal Purabaya, Jawa Timur.

Harapan itu diungkapkan Rakhmat Nopliardy, anggota Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), di Banjarmasin, Kamis, sesudah melakukan studi banding ke Jawa Timur (Jatim).

Dalam studi banding Komisi III DPRD Kalsel ke "Bumi Brawijaya" Jatim meninjau Terminal Purabaya Surabaya dan mempelajari manajemen terminal yang berlokasi di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo tersebut.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengaku, terkesan dengan sistem manajemen atau pengelolaan Teminal Purbaya Surabaya yang mulai dibangun Tahun 1989 di atas lahan seluas lebih kurang 12 hektare dan operasional 1991 itu.

Ia menerangkan, dalam pengelolaan Terminal Purbaya itu sudah menggunakan sistem tekonologi, seperti berbagai kelengkapan penunjang, berupa closed-circuit television (CCTV), guna memantau situasi dan kondisi terminal tipe A tersebut.

Selain itu, untuk memantau secara khusus keluar masuk bus dari/ke terminal tersebut menggunakan "smartcard" (sistem kartu pintar), ungkapnya kepada wartawan.

Begitu pula dalam pembangunan Terminal Purbaya tersebut mengacu pada konsep "Bandara Convenience and Care Teriminal" yaitu sebuah konsep yang cukup komprehensif dan visioner.

Guna memudahkan pelayanan, terutama dalam hal keuangan di kawasan terminal tersebut juga ada bank yang dilengkapi dengan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), lanjutnya.

Karenanya, menurut dia, tidak salah Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan dan diketuai H Puar Junaidi tersebut melakukan studi banding ke Jatim dan meninjau Terminal Purbaya Surabaya itu.

"Menurut informasi pihak pengelolanya, di Terminal Purbaya itu turun naik penumpang rata-rata 120.000 orang/hari dan pada saat `long week end` (libur panjang menjelang akhir pekan) sampai 1000 buah mobil memadati terminal tersebut," demikian Rakhmat.

Sementara terminal regional Kalsel di Km-17 Gambut tersebut belum ada kepastian operasional, karena terkendala beberapa sarana yang belum rampung, disebabkan permasalahan pembiayaan. 

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012