Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan akan memperbaiki gedung Sekolah Dasar Negeri Banjarbaru Utara 7 yang terbakar, Kamis (11/10) malam.
"Perbaikan sekolah dasar yang terbakar itu direncanakan pada 2013 karena saat anggaran saat ini tidak tersedia lagi," ujar Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Syahriani di Banjarbaru, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Perencanaan Daerah untuk menghitung anggaran biaya yang digunakan untuk rehabilitasi gedung sekolah yang terbakar itu.
Dari hasil perhitungan kedua instansi teknis tersebut bisa diketahui besaran biaya yang dibutuhkan maupun desain bangunan baru yang akan dibangun di atas gedung sekolah berlantai dua itu.
"Kami belum mengetahui berapa besaran dana yang dialokasikan untuk rehabilitasi gedung sekolah itu, tetapi yang pasti besarannya disesuaikan dengan bentuk dan desain bangunan baru," ungkapnya.
Dikatakan, meski pun kebakaran itu merusak separuh gedung sekolah atau sebanyak empat ruang kelas dan satu ruang kepala sekolah tetapi tidak mengganggu proses belajar mengajar.
"Proses belajar mengajar tetap berjalan dan secara teknis diatur dinas pendidikan. Kami juga mengharapkan kejadian itu tidak menimbulkan trauma bagi siswa maupun guru," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Ahmadi Arsyad menambahkan, proses belajar mengajar dilakukan dengan sistem "shift" (bergantian) sehingga seluruh siswa dapat terus mengikuti pembelajaran.
"Proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa menggunakan ruang kelas yang tidak terbakar seperti perpustakaan sehingga proses pembelajaran tidak terhambat," kata dia.
Ditambahkan, sistem "shift" juga diberlakukan saat seluruh siswa menjalani Ujian Tengah Semester (UTS) yang dijadwalkan mulai, Senin (15/10) dan diharapkan hal itu tidak mengganggu konsentrasi siswa.
Sementara itu, Jumat pagi seluruh guru dan siswa sekolah itu sudah berkumpul di halaman sekolah namun karena kondisi tidak memungkinkan sehingga proses belajar mengajar tidak dilaksanakan.
Pantauan di lapangan, sejumlah guru dan siswa terlihat menangis memandangi lantai atas gedung sekolah yang hangus dilalap api sehingga hanya menyisakan dinding bangunan yang terbuat dari beton.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
"Perbaikan sekolah dasar yang terbakar itu direncanakan pada 2013 karena saat anggaran saat ini tidak tersedia lagi," ujar Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Syahriani di Banjarbaru, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Perencanaan Daerah untuk menghitung anggaran biaya yang digunakan untuk rehabilitasi gedung sekolah yang terbakar itu.
Dari hasil perhitungan kedua instansi teknis tersebut bisa diketahui besaran biaya yang dibutuhkan maupun desain bangunan baru yang akan dibangun di atas gedung sekolah berlantai dua itu.
"Kami belum mengetahui berapa besaran dana yang dialokasikan untuk rehabilitasi gedung sekolah itu, tetapi yang pasti besarannya disesuaikan dengan bentuk dan desain bangunan baru," ungkapnya.
Dikatakan, meski pun kebakaran itu merusak separuh gedung sekolah atau sebanyak empat ruang kelas dan satu ruang kepala sekolah tetapi tidak mengganggu proses belajar mengajar.
"Proses belajar mengajar tetap berjalan dan secara teknis diatur dinas pendidikan. Kami juga mengharapkan kejadian itu tidak menimbulkan trauma bagi siswa maupun guru," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Ahmadi Arsyad menambahkan, proses belajar mengajar dilakukan dengan sistem "shift" (bergantian) sehingga seluruh siswa dapat terus mengikuti pembelajaran.
"Proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa menggunakan ruang kelas yang tidak terbakar seperti perpustakaan sehingga proses pembelajaran tidak terhambat," kata dia.
Ditambahkan, sistem "shift" juga diberlakukan saat seluruh siswa menjalani Ujian Tengah Semester (UTS) yang dijadwalkan mulai, Senin (15/10) dan diharapkan hal itu tidak mengganggu konsentrasi siswa.
Sementara itu, Jumat pagi seluruh guru dan siswa sekolah itu sudah berkumpul di halaman sekolah namun karena kondisi tidak memungkinkan sehingga proses belajar mengajar tidak dilaksanakan.
Pantauan di lapangan, sejumlah guru dan siswa terlihat menangis memandangi lantai atas gedung sekolah yang hangus dilalap api sehingga hanya menyisakan dinding bangunan yang terbuat dari beton.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012