Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan di atas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang semula direncanakan Kamis (10/10) tertunda hingga Sabtu (13/10).

"Pesawatnya berada di Medan menjalani perawatan dan diperkirakan Jumat selesai sehingga bisa diterbangkan ke Kalsel," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT Heru Widodo di Banjarbaru, Kamis.

Ia mengatakan, pesawat jenis CASA 212-200 versi Rain Maker sudah habis jam terbangnya setelah digunakan untuk mendukung operasi TMC di Provinsi Jambi sehingga harus mendapatkan perawatan.

Dijelaskan, pihaknya tidak ingin pesawat yang rencananya digunakan selama 15 hari terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2013 mengalami kendala saat operasi modifikasi cuaca tengah berlangsung.

"Kami tidak ingin operasi terhambat karena pesawat mengalami gangguan sehingga menyerahkan kepada operator untuk melakukan perawatan agar pelaksanaan operasi modifikasi cuaca berjalan lancar," ungkapnya.

Dikatakan, jika Sabtu pesawat sudah tiba di Banjarmasin dan seluruh unsur pendukung memenuhi persyaratan maka operasi penaburan garam (NaCl) berbentuk powder ke awan pembentuk hujan segera dijalankan.

Secara teknis ia menjelaskan, sebelum operasi dilaksanakan seluruh pihak terkait mengikuti pengarahan yang berkaitan dengan pemantauan kondisi cuaca dan posisi awan hasil laporan Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet).

"Selain dari laporan Posmet, data melalui internet maupun prakiraan BMKG juga dijadikan acuan dan apabila kondisinya mendukung maka operasi modifikasi cuaca segera dilaksanakan," ujarnya.

Ia mengatakan lebih lanjut, penerbangan pesawat dijadwalkan sebanyak dua hingga tiga kali dalam sehari tergantung kondisi cuaca dan banyaknya awan pembentuk hujan yang bisa ditaburi garam untuk mempercepat hujan.

"Penerbangan dijadwalkan dua hingga tiga kali sehari disesuaikan kondisi cuaca dan awan pembentuk hujan dengan jumlah garam yang disemai berkisar 800 kilogram hingga satu ton," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Aksan Zuzaimah mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan operasi modifikasi cuaca berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan.

"Kami memaklumi jika operasi tertunda dua hari karena perawatan pesawat tetapi tetap berkoordinasi dengan BNPB agar operasi berjalan lancar dan sesuai masa waktu yang direncanakan," ujarnya.

Ditambahkan, sasaran pelaksanaan operasi TMC di Kalsel adalah menurunkan tingkat bencana gangguan asap kebakaran lahan dan hutan yang juga menyebabkan munculnya titik api di sejumlah kawasan.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012