Setelah diluncurkan satu tahun lalu, tepatnya 21 Januari 2018, aplikasi Siharat milik Polres Banjarbaru terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kota Idaman. 

Warga pun sangat terbantu berkat fitur panic button atau tombol darurat yang dapat pertolongan polisi dalam waktu seketika.

Seperti yang pernah dilakukan Budi Pranoto seorang penjual sate yang menekan tombol darurat di aplikasi Siharat lantaran ada ular masuk di rumahnya.

"Alhamdulilah polisi cepat datang dan menangkap ular besar yang bersembunyi di plafon rumah," tuturnya.
Ada lagi cerita dari Edy Sulistyo, petugas sekuriti Rumah Sakit Idaman Banjarbaru yang meminta bantuan melalui aplikasi Siharat karena ada pasien didiagnosa demam berdarah membutuhkan darah segera.

Quick response Siharat pun menindaklanjuti permintaan donor darah hingga 7 kantong darah dari anggota berhasil dikumpulkan sesuai kebutuhan untuk sang pasien bernama Muhammad Irfan di Ruang Kasuari Nomor 15 tersebut.

"Tidak sampai lima menit, polisi langsung tiba ke rumah sakit dan mendonorkan darahnya. Waktu itu, anggota mengabari rekan-rekannya yang bergolongan darah O hingga terkumpul tujuh orang," ungkap Edy.
Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya mengatakan, aplikasi Siharat yang merupakan akronim dari Siap Hadapi Beragam Kejahatan sejatinya memang ingin benar-benar menghadirkan polisi dalam situasi apapun yang dibutuhkan masyarakat. Bahkan hal-hal kecil sekali pun, polisi ada bagi mereka yang membutuhkan pertolongan. 

"Seiring berjalannya waktu, aplikasi Siharat tidak hanya menangani sitkamtibmas dan memudahkan pelayanan publik di Polres saja. Tetapi, juga menangani permasalahan sosial seperti adanya laporan masyarakat yang mengalami bocor ban tengah malam di daerah rawan. Juga, masyarakat yang membutuhkan pendonor darah atau memasang regulator tabung gas hingga kasus KDRT dan ada ular masuk rumah melaporkannya lewat aplikasi Siharat," papar Kelana kepada Kantor Berita Antara, Kamis (28/2).

Kelana berharap, dengan Program Tebar Pesona yang salah satu unggulannya ada aplikasi Siharat, maka tingkat kepercayaan masyarakat akan semakin besar terhadap Polres Banjarbaru.

"Setahun peluncurannya, aplikasi Siharat sudah di-download 25.000 pengguna dan sekarang angkanya terus bertambah setiap hari. Insya Allah pada tahun 2020 akan mencapai 50.000 pengguna yang mengunduhnya melalui smartphone di Google Playstore," kata Kapolres.
Dia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat di Kota Banjarbaru, sehingga keberadaan aplikasi Siharat benar-benar dirasakan manfaatnya bagi warga sekaligus memudahkan polisi dalam memberikan bantuan yang cepat dan tepat serta pelayanan publik yang prima.

"Terima kasih kami juga untuk Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani dan ibu Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel atas bimbingannya agar Program Tebar Pesona dan aplikasi Siharat bisa terus berkembang dengan beragam fitur unggulannya," pungkas perwira putra daerah lulusan SMAN 7 Banjarmasin ini.

Berkat pelayanan yang semakin baik melalui terobosan inovatif dan visioner dengan sistem pelayanan berbasis informasi dan teknologi di smartphone bernama Siharat, Polres Banjarbaru pun telah berhasil meraih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB) pada acara apresiasi dan penganugerahan zona integritas menuju WBK/WBBM tahun 2018.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019