Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melakukan uji emisi terhadap ribuan mobil di daerah itu untuk memantau kualitas lingkungan.
"Uji emesi perlu dilakukan mengingat kian meningkatnya jumlah kendaraan bermotor serta polusi udara di atas ambang batas sehingga pemerintah perlu melakukan pemantauan terhadap kualitas lingkungan," kata Kepala BLHD Banjarmasin Drs Hamdi di Banjarmasin, Selasa.
Uji emisi yang dibantu oleh Kementerian Lingkungan Hidup tersebut berada di tiga titik, yakni Jalan A yani, Jalan Kayu Tangi dan RTH Kamboja, ujar Hamdi.
Kegiatan itu dilakukan selama tiga hari ke depan dengan sasaran 1.500 buah mobil pribadi, taksi, dan serta mobil plat merah.
Sementara, Staf Asdef Pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Bergerak KLH Dian Sugiarto mengungkapkan hari pertama pelaksanaan uji emisi, pihaknya telah mencatat puluhan mobil yang mengeluarkan gas buang jelek.
Parahnya lagi, di antara mobil tersebut, mobil baru keluaran 2010 yang menghasilkan gas emisi terjelek dan di atas ambang batas. Hal itu kemungkinan karena pemiliknya tidak merawat dengan baik pada mobil barunta tersebut, katanya.
Pihaknya menekankan, hasil ini tetap akan menjadi penilaian pihak KLH terhadap penilaian Adipura nanti. Sebab mulai 2012 ini, penilaian Adipura tidak hanya mencakup soal penanganan sampah dan penghijauan saja, namun ada indikator penilaian tambahan yakni penilaian terhadap kualitas air serta kualitas udara.
"Jadi jika air dan udara jelek akan mempengaruhi nilai Adipura kota ini juga," ujarnya.
Sebelumnya, BLHD juga melakukan pengambilan sampel BBM pada 7 SPBU tujuannya mengetahui komposisi dari BBM yang telah menjadi sumber bahan bakar bermotor bagi masyarakat kota ini.
Jika misalnya dalam komposisi BBM tersebut mengandung zat seperti Pb atau timah hitam, maka pihaknya akan meminta Pertamina menjual BBM dengan jenis dan kualitas yang bagus. C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
"Uji emesi perlu dilakukan mengingat kian meningkatnya jumlah kendaraan bermotor serta polusi udara di atas ambang batas sehingga pemerintah perlu melakukan pemantauan terhadap kualitas lingkungan," kata Kepala BLHD Banjarmasin Drs Hamdi di Banjarmasin, Selasa.
Uji emisi yang dibantu oleh Kementerian Lingkungan Hidup tersebut berada di tiga titik, yakni Jalan A yani, Jalan Kayu Tangi dan RTH Kamboja, ujar Hamdi.
Kegiatan itu dilakukan selama tiga hari ke depan dengan sasaran 1.500 buah mobil pribadi, taksi, dan serta mobil plat merah.
Sementara, Staf Asdef Pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Bergerak KLH Dian Sugiarto mengungkapkan hari pertama pelaksanaan uji emisi, pihaknya telah mencatat puluhan mobil yang mengeluarkan gas buang jelek.
Parahnya lagi, di antara mobil tersebut, mobil baru keluaran 2010 yang menghasilkan gas emisi terjelek dan di atas ambang batas. Hal itu kemungkinan karena pemiliknya tidak merawat dengan baik pada mobil barunta tersebut, katanya.
Pihaknya menekankan, hasil ini tetap akan menjadi penilaian pihak KLH terhadap penilaian Adipura nanti. Sebab mulai 2012 ini, penilaian Adipura tidak hanya mencakup soal penanganan sampah dan penghijauan saja, namun ada indikator penilaian tambahan yakni penilaian terhadap kualitas air serta kualitas udara.
"Jadi jika air dan udara jelek akan mempengaruhi nilai Adipura kota ini juga," ujarnya.
Sebelumnya, BLHD juga melakukan pengambilan sampel BBM pada 7 SPBU tujuannya mengetahui komposisi dari BBM yang telah menjadi sumber bahan bakar bermotor bagi masyarakat kota ini.
Jika misalnya dalam komposisi BBM tersebut mengandung zat seperti Pb atau timah hitam, maka pihaknya akan meminta Pertamina menjual BBM dengan jenis dan kualitas yang bagus. C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012