Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Jemaah majelis taklim Al Hidayah Kayu Tangi, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, mendukung penuh Pemilu yang aman, damai dan sejuk.
Deklarasi komitmen tersebut disampaikan setelah salat subuh berjamaah di mesjid Al Hidayah diselingi tausiah oleh pimpinan majelis, KH Drs Muhammad Johansyah M Pd, dan dihadiri sekitar 150 jemaah majelis berbaur dengan masyarakat sekitar Selasa (19/02).
"Penting kita bersama menjalin ukhuah Islamiah dalam menjaga keamanan dan kedamaian pemilu 17 April nanti," ujar Johansyah.
Ia menambahkan, pendewasaan masing-masing setiap individu merupakan hal mutlak dalam mendukung komitmen bersama agar situasi aman, damai dan sejuk ini bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam menghadapi tahun politik.
"Pesta demokrasi ini harus disambut dengan suka cita dan tetap bersama-sama menjaga stabilitas keamanan," terangnya.
Oleh karena itu sambung Johansyah, di ingatkan agar menghargai perbedaan pandangan politik, jangan sampai beda pilihan pada pemilu 17 April 2019 membuat kita terpecah belah dan keluar pada koredor esensi persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya bagi umat Islam.
"Perkokoh persatuan dan kesatuan ditengah banyaknya perbedaan, karena bangsa ini lahir atas dasar perbedaan itu," sebut Pimpinan Tahfidz Al Qur'an Assanabil Kayutangi Ujung, Banjarmasin ini.
Sebagai warga negara yang baik tentu harus bisa bersikap dewasa dan menjaga kearifan dalam berprilaku, bersikap dan menyikapi persoalan bangsa ini dengan tidak ikut ikut menjelekkan, menghina seseorang.
"Apapun pandangan dan penilaian kita jangan saling hujat dan menghina satu sama lain," imbaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Deklarasi komitmen tersebut disampaikan setelah salat subuh berjamaah di mesjid Al Hidayah diselingi tausiah oleh pimpinan majelis, KH Drs Muhammad Johansyah M Pd, dan dihadiri sekitar 150 jemaah majelis berbaur dengan masyarakat sekitar Selasa (19/02).
"Penting kita bersama menjalin ukhuah Islamiah dalam menjaga keamanan dan kedamaian pemilu 17 April nanti," ujar Johansyah.
Ia menambahkan, pendewasaan masing-masing setiap individu merupakan hal mutlak dalam mendukung komitmen bersama agar situasi aman, damai dan sejuk ini bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam menghadapi tahun politik.
"Pesta demokrasi ini harus disambut dengan suka cita dan tetap bersama-sama menjaga stabilitas keamanan," terangnya.
Oleh karena itu sambung Johansyah, di ingatkan agar menghargai perbedaan pandangan politik, jangan sampai beda pilihan pada pemilu 17 April 2019 membuat kita terpecah belah dan keluar pada koredor esensi persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya bagi umat Islam.
"Perkokoh persatuan dan kesatuan ditengah banyaknya perbedaan, karena bangsa ini lahir atas dasar perbedaan itu," sebut Pimpinan Tahfidz Al Qur'an Assanabil Kayutangi Ujung, Banjarmasin ini.
Sebagai warga negara yang baik tentu harus bisa bersikap dewasa dan menjaga kearifan dalam berprilaku, bersikap dan menyikapi persoalan bangsa ini dengan tidak ikut ikut menjelekkan, menghina seseorang.
"Apapun pandangan dan penilaian kita jangan saling hujat dan menghina satu sama lain," imbaunya.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019