Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Ruzaidin Noor mengatakan, pihaknya menolak keinginan pihak swasta membangun mal atau pusat perbelanjaan di kota itu.

"Teman dekat saya menyampaikan ada pihak swasta yang ingin membangun mal di Banjarbaru tetapi setelah melalui pertimbangan matang, tawaran itu saya tolak," ujarnya di Banjarbaru, Rabu.

Ia mengatakan, alasan penolakan karena sudah ada satu mal yang dalam waktu dekat beroperasi yakni Q Mal di Jalan Ahmad Yani Km 36 Banjarbaru dilengkapi berbagai fasilitas sebagai pusat perbelanjaan besar.

Pusat perbelanjaan yang berada di tepi jalan protokol itu menawarkan banyak pilihan tempat belanja karena diisi berbagai perusahaan besar yang bergerak dibidang penyediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Dijelaskan, keberadaan mal lebih dari satu dipastikan mematikan salah satu mal karena adanya persaingan sehingga pembangunan mal yang direncanakan meningkatkan perekonomian justru tidak mencapai harapan.

"Contohnya di Kota Banjarmasin, begitu dibangun mal baru yang menyediakan fasilitas lebih lengkap dan refresentatif, justru mematikan mal yang sudah lama beroperasi," ungkapnya.

Ditekankan, keberadaan sebuah mal juga membawa dampak menurunnya daya beli masyarakat terhadap usaha kecil sehingga perekonomian berjalan kurang baik karena banyak yang memilih belanja di mal.

"Dampak tersebut yang dihindari sehingga perekonomian masyarakat tetap berjalan dan usaha kecil bisa terus dikembangkan tanpa takut terpengaruh keberadaan mal yang menawarkan sarana belanja lebih nyaman," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengambil kebijakan selama masa kepemimpinannya sebagai kepala daerah yang berakhir tahun 2015, tidak akan mengizinkan pembangunan mal atau sejenisnya.

"Intinya, kami tidak akan memberikan izin pembangunan mal. Cukup satu mal yang sudah mulai beroperasi dan diharapkan terus berkembang sehingga memberikan kenyamanan berbelanja kepada masyarakat," tegasnya.

Dikatakan, meski pun menolak pembangunan mal namun pihaknya tidak menolak investasi di bidang lain seperti pembangunan pabrik atau perusahaan jasa dan perdagangan yang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja.

  "Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi pihak swasta yang ingin menanamkan modal di bidang usaha lainnya bahkan memberikan kemudahan dalam perizinan sehingga usahanya cepat beroperasi," katanya./D

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012