Sekretaris Jenderal Pimpinan Nasional Angkatan Muda Ka`bah (Sekjen AMK) Nasrullah AR menyatakan mendukung sikap ulama dan kiai dari Nahdatul Ulama (NU) terkait persoalan pajak.


"Secara pribadi saya mendukung sikap ulama dan kiai NU terhadap masalah pajak," tandas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, di Banjarmasin, Selasa.

Namun politisi muda PPP yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu belum bersedia memberi alasan atas dukungannya terhadap sikap ulama dan kiai NU terhadap persoalan pajak tersebut.

"Nanti saya jelaskan, mengapa mendukung sikap ulama dan kiai NU terhadap masalah pajak. Tapi yang jelas, sikap ulama dan kiai NU tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah," lanjutnya.

"Oleh sebab itu, bagi rakyat yang tak mampu membayar pajak, jangan memaksakan diri dan jangan pula dipaksakan atau sampai dikenakan sanksi," demikian Nasrullah.

Sebelumnya hasil pertemuan sejumlah ulama dan kiai NU beberapa waktu lalu, menyeru, terutama bagi kaum muslim, melakukan mogok menyetor pajak kepada pemerintah.

Padahal selama ini pajak salah satu sumber terbesar pendapatan negara dan cukup potensial, untuk belanja nasional bagi pemerintah Indonesia.

Seruan ulama dan kiai dari kalangan nahdiyin tersebut, karena maraknya korupsi yang dilakukan pegawai pajak dan baru terungkap beberapa tahun belakangan ini.

Sementara itu, dalam keterangan persnya, Menteri Keuangan Republik Indonesia Agus DW Martowardojo berharap, seruan ulama dan kiai NU tersebut, tidak mempengaruhi penerimaan pajak.

"Seruan ulama dan kiai NU itu diharapkan tidak membuat warga terpengaruh, sehingga pajak tetap sebagai salah satu andalan sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," harapnya.

  "Pemerintahpun terus berupaya melakukan perbaikan penggunaan pajak untuk masyarakat," demikian Agus/D.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012