Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Ketua Pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Deerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, H Wahyuddin meminta para ahli yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (Forum PRB-API) mengkaji wilayah Kalsel untuk mencegah terjadinya bencana.
"Ada beberapa wilayah di Kalsel yang rawan bencana, sebagai contoh banjir yang terjadi hampir tiap tahun di Kabupaten Balangan dan Tanah Bumbu, itu perlu penelitian dan kajian para ahli, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Wahyuddin di Banjarbaru, Senin.
Hal tersebut diutarakan Wahyudin ketika bertemu dengan pengurus Forum PRB-API kantor BPBD yang berkumpul untuk membahas berbagai program Forum PRB-API.
Menurut Wahyuddin, dalam Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Surabaya beberapa hari lalu yang dihadiri Presiden Joko Widodo ditekankan pentingnya penelitian dan kajian pihak ahli untuk mencegah bencana di tanah air.
"Ada enam poin yang ditekankan dalam Rakornas tersebut, diantaranya pelibatan para ahli atau akademisi mengenai pengkajian soal pencegahan bencana serta edukasi kebencanaan," katanya seraya menyebutkan dalam Forum PRB-API terkumpul para ahli dan akademisi dan dari berbagai komunitas.
Wahyudin didampingi Kabid Penanggulangan Bencana Sahrudin dan beberapa staf kantor satlak BPBD Kalsel.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Forum PRB-API Fachrudin menyatakan terimkasih kepada pihak BPBD melibatkan organisasianya dalam mengatasi persoalan bencana tersebut dan segeranya pihak organisasi menyusun program mengenai persoalan tersebut.
Oleh karena itu, pihak PRB-API Kalsel yang baru saja terbentuk tersebut waktu dekat juga akan studi banding ke FRB-APi yang sudah berjalan seperti DKI Jakarta, dan sekaligus akan menyusun rencana Musda PRB-API.
Kunjungan ke DKI Jakarta untuk melihat program yang sudah dijalankan PRB-API yang bekerjasama dengan BPBD setempat, hal hal semacam itu akan menjadi masukan dalam menyusun proram PRB-API Kalsel ke depan.
Hadir dalam rapat tersebut dari berbagai unsur yang terlibat dari PRB-API, akademisi, instansi terkait, komunitas, serta jurnalis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Ada beberapa wilayah di Kalsel yang rawan bencana, sebagai contoh banjir yang terjadi hampir tiap tahun di Kabupaten Balangan dan Tanah Bumbu, itu perlu penelitian dan kajian para ahli, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Wahyuddin di Banjarbaru, Senin.
Hal tersebut diutarakan Wahyudin ketika bertemu dengan pengurus Forum PRB-API kantor BPBD yang berkumpul untuk membahas berbagai program Forum PRB-API.
Menurut Wahyuddin, dalam Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Surabaya beberapa hari lalu yang dihadiri Presiden Joko Widodo ditekankan pentingnya penelitian dan kajian pihak ahli untuk mencegah bencana di tanah air.
"Ada enam poin yang ditekankan dalam Rakornas tersebut, diantaranya pelibatan para ahli atau akademisi mengenai pengkajian soal pencegahan bencana serta edukasi kebencanaan," katanya seraya menyebutkan dalam Forum PRB-API terkumpul para ahli dan akademisi dan dari berbagai komunitas.
Wahyudin didampingi Kabid Penanggulangan Bencana Sahrudin dan beberapa staf kantor satlak BPBD Kalsel.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Forum PRB-API Fachrudin menyatakan terimkasih kepada pihak BPBD melibatkan organisasianya dalam mengatasi persoalan bencana tersebut dan segeranya pihak organisasi menyusun program mengenai persoalan tersebut.
Oleh karena itu, pihak PRB-API Kalsel yang baru saja terbentuk tersebut waktu dekat juga akan studi banding ke FRB-APi yang sudah berjalan seperti DKI Jakarta, dan sekaligus akan menyusun rencana Musda PRB-API.
Kunjungan ke DKI Jakarta untuk melihat program yang sudah dijalankan PRB-API yang bekerjasama dengan BPBD setempat, hal hal semacam itu akan menjadi masukan dalam menyusun proram PRB-API Kalsel ke depan.
Hadir dalam rapat tersebut dari berbagai unsur yang terlibat dari PRB-API, akademisi, instansi terkait, komunitas, serta jurnalis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019