Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Segera memboyong 20 ekor bekantan yang kini berada di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, untuk ditempatkan di pulau yang terletak di Taman Hutan Raya Sultan Adam dengan luas 24 hektare.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Hanif Faisol Nurofiq di Banjarbaru Sabtu mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk memboyong hewan berhidung panjang tersebut.

Selanjutnya, pihaknya akan meminta izin kekementerian terkait, untuk bisa memindahkan ke 20 ekor binatang khas Kalimantan tersebut, ke habitat aslinya.

Hewan yang kini menjadi maskot Kalsel tersebut, terpaksa dipindahkan, karena lokasi di KBS yang menjadi tempat berkembangbiaknya bekantan tersebut, telah melebihi kapasitas.

Lahan seluas satu hektare di KBS, telah dihuni sebanyak 53 ekor bekantan, padahal idealnya satu hektare hanya dihuni oleh empat ekor bekantan.

Mempercepat proses pemindahan atau realokasi hewan-hewan tersebut, Dinas Kehutanan Kalsel, telah mengirimkan surat ke KBS dan Balai Besar Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Jawa Timur, perihal dukungan realokasi Bekantan dari Surabaya ke Kalsel.

Menindaklanjuti surat permohonan tersebut, Dishut Kalsel juga telah mengunjungi KBS bersama Balai Besar KSDAE didampingi pengelola KBS, untuk memastikan kondisi hewan-hewan pemakan daun tersebut.

"Setelah melihat kondisi bekantan di KBS, maka kami memutuskan untuk segera memboyong hewan dilindungi tersebut ke habitat aslinya," katanya.

Menyambut hewan-hewan tersebut, tambah Hanif, pihaknya telah menyiapkan lahan dan lokasi yang lebih aman dan nyaman untuk bekantan.

Lokasi tersebut, tambah dia, kini juga telah dikelola masyarakat sebagai perkebunan karet, yang juga bisa menjadi salah satu makanan bekantan.

"Jadi saat hewan khas Kalsel tersebut datang, lokasi tempat mereka berkembangbiak juga telah siap," katanya.

Sebelumnya, upaya pemindahan bekantan dari KBS ke habitat aslinya telah dirintis oleh Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) sejak 2016.

Diharapkan, rencana tersebut bisa benar-benar bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Saat ini Pemprov Kalsel, terus berupaya memperhatikan perkembangan dan pelestarian lingkungan dan penyelamatan bekantan dari kepunahan, baik akibat konflik dengan manusia atau hilangnya tempat berkembang biak, akibat kebakaran lahan maupun alih fungsi.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019