Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Fatahillah (361) untuk pertama kalinya berlabuh di Dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Masyarakat pun bisa mengunjungi alias naik ke atas kapal yang bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara tersebut.

"Kami open ship (kapal terbuka untuk umum) hingga Jumat (8/2) sore sebelum berlayar lagi melanjutkan tugas patroli wilayah laut Indonesia bagian tengah," kata Komandan KRI Fatahillah (361) Letkol Laut (P) Sandy Kurniawan.

Kehadiran kapal yang tergabung dalam Gugus Tempur Laut Komando Armada II (Koarmada II) yang bermarkas besar di Surabaya ini memang terbilang istimewa.

Hal itu lantaran untuk pertama kalinya sandar di Kota Seribu Sungai sejak dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1979,

.

Bahkan, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Haris Makkie yang mewakili Gubernur H Sahbirin Noor turut menyambut kedatangan KRI Fatahillah (361) bersama Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banjarmasin Kolonel Laut (P) Wijayanto.

"Masyarakat Banua Kalimantan Selatan khususnya yang berada di Kota Banjarmasin dan sekitarnya jangan sampai melewatkan kesempatan untuk bisa naik ke atas kapal ini. Abadikan momen langka ini dengan berfoto sepuasnya," ucap Haris Makkie.

Sementara Wijayanto menyatakan, pihaknya memberikan dukungan selama KRI Fatahillah (361) sandar untuk bekal ulang, baik bahan bakar, air tawar dan makanan. 

"Sandarnya KRI Fatahillah tidak lepas dari perkembangan kemajuan alur Barito, sehingga kapal-kapal berukuran besar bisa singgah di Banjarmasin," tandasnya.


KRI Fatahillah-361 saat ini telah memiliki teknologi dan persenjataan terbaru dan modern berkat modernisasi yang dilakukan Kementerian Pertahanan.

Senjata modern yang melekat diantaranya radar Decca AC 1229, pemandau tembakan signal, surface search, dan signal DA 05. KRI Fatahillah-361 juga memiliki sistem sonar enggunakan signal PHS 32 (Hull Mounted) dan sistem pengecoh 2 Knewbworth Corvus 3-tubed launchers dan 1 T-Mk 6 torpedo decoy.

Di akhir tahun 2018 lalu, tercatat KRI Fatahillah-361 pernah mengamankan dan menangkap KLM Sumber Barokah di perairan Nunukan ketika melaksanakan Opsgab Garda Nusa-18 di bawah Komando Kendali Guspurlaarmada II yang tergabung dalam Second Fleet Quick Response (SFQR).

KLM Sumber Barokah diduga melakukan pelanggaran tindak pidana menyelundupkan 350 batang kayu hitam dari Indonesia ke Malaysia tanpa legalitas dokumen yang sah. 

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019