Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Murniati menerangkan,  saat ini luas tanam jagung di Kabupaten Barito Kuala mencapai 2.020 hektare tersebar 17 kecamatan se-Barito Kuala.
   
"Selain jagung, Pemkab Batola juga punya target cukup besar untuk pengembangan kedelai,"ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  Kabupaten Barito Kuala (Batola) Murniati, di Marabahan, Kamis.
     
Dia menyebutkan, budidaya kedelai bisa dilakukan melalui pola tanam tumpang sari dengan budidayakan jagung.    
       
Tahun 2019, dia berharap, Kabupaten Batola bisa mendukung program pemerintah swasembada kedelai agar Indonesia tidak 
impor lagi jagung dan kedelai.
     
Terpisah, Wakil Bupati Rahmadian Noor mengharapkan, dukungan dan kesadaran para petani dalam penggalakan pertanian termasuk jagung dan kedelai.            
       
Karena , jelas dia, selain menunjang program pemerintah juga bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian sendiri. 
     
Lebih lanjut dia mengutarakan, berbagai program telah dilakukan  pemerintah dalam mendorong petani. 
     
Untuk budidaya jagung, ucap dia,  pemerintah pusat memberikan 15 kilogram bibit dan 50 kilogram pupuk per hektare. 
     
Sementara bagi Kabupaten Batola sendiri, tutur mantan anggota DPRD Batola itu, melalui pemberian bantuan pupuk bersubsidi tanpa bunga seperti halnya terhadap pertanian padi juga memperhatikan kebutuhan lainnya. 
     
Sementara, salah seorang petani jagung Batola Mardian menerangkan, hasil panen jagung di tahun 2019 boleh dibilang cukup membanggakan karena yang biasanya hanya mencapai 10 ton kini mencapai 14 ton bahkan 16 ton. 
     
“Kami berharap pemerintah juga turut memikirkan pemasaran hasil produksi yang kami peroleh agar tidak menimbulkan kerugian dan permasalahan,” harapnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019