Perekonomian Kalimantan Selatan akhir-akhir ini pada tingkat yang relatif baik, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi setempat Iskandar Zulkarnain di Banjarmasin, Selasa.


Indikator membaiknya perekonomian antara lain terlihat dari tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di provinsi tersebut, lanjutnya menjawab ANTARA Kalsel.

Menurut dia, kalau tingkat inflasi di kota atau provinsi tersebut melampaui lima persen, mengindikasikan perekonomian daerah itu kurang baik.

Begitu juga kalau tingkat deflasi suatu kota atau provinsi mencapai -5 persen ataupun lebih, berarti pula mengindikasikan perekonomian daerah tersebut kurang sehat.

"Jadi, baik tingkat inflasi yang tinggi maupun deflasi yang jauh di bawah, tak memberi jaminan perekonomian daerah tersebut baik, bahkan sebaliknya," tandasnya.

Karena itu, yang terpenting dan harus menjadi perhatian bersama, yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian agar tingkat inflasi berada di bawah lima persen dan deflasi tidak mencapai -5 persen, lanjutnya.

"Untuk itu pula, pemerintah daerah bersama instansi terkait harus bekerja keras mengendalikan tingkat inflasi ataupun deflasi, dengan melibatkan atau bekerjasama dengan stakholder lain," demikian Iskandar.

Sementara data BPS Kalsel menunjukkan tingkat inflasi di Kota Banjarmasin, ibu kota provinsi tersebut pada Agustus 2012 sebesar 0,70 persen.

Terjadinya inflasi Agustus 2012 di "kota seribu sungai" Banjarmasin tersebut karena kenaikan harga yang ditujukan oleh naiknya indeks kelompok sandang serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing 1,79 persen.

Selain itu, kenaikan harga yang ditujukan oleh naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, tokok dan tembakau sebesar 1,40 persen, kelompok kesehatan 0,87 persen.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,19 persen, kecuali kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan harga dan kelompok bahan makanan mengalami penurunan harga 0,27 persen.

Dari sepuluh komoditi utama yang memberi sumbangan terbesar terjadinya inflasi di Banjarmasin selama Agustus 2012, antara lain angkutan udara, ikan gabus, ikan bakar, emas perhiasan dan angkutan laut.

  Sedangkan sepuluh komoditi utama penahan terjadinya inflasi, antara lain, daging ayam ras, telur ayam ras, udang basah, ikan tongkol dan cabe merah./Shn/D.
(T.KR-SHN/B/S023/S023) 11-09-2012 14:10:53

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012