Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H.Achmad Fikry bersama Ketua TP PKK Kabupaten Hj.Isnaniah A Fikry, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Hj.Siti Zainab, Camat Kandangan Ronaldy Prana Putra memantau kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di SMPN 1 Kandangan.
Ia mengatakan, gerakan massal ini dilaksanakan di semua sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten HSS, untuk memberantas sarang-sarang nyamuk yang berpotensi penyebab nyamuk demam berdarah.
"Untuk tahap pertama dilakukan di sekolah-sekolah, karena dari data yang terkena DBD pada usia sekolah seperti 4-15 tahun dan usia 15-44 tahun cukup tinggi. Kami berharap setelah gerakan masal di sekolah, nantinya bisa berdampak pada lingkungan rumah tangga," katanya, Jum'at (1/2) pagi.
Baca juga: HSS gerakan serentak PSN dan 3M plus lawan demam berdarah
Dijelaskan dia, setelah di sekolah, pada Jumat depan akan bergerak lagi ke desa yang titiknya sudah ditentukan oleh Puskesmas dan camat, diprioritaskan pada desa-desa yang memang tinggi tingkat kerawanannya.
Dan gerakan setiap Jumat ini dilakukan sampai nanti tidak ada lagi tanda-tanda demam berdarah, terpenting gerakan ini dimulai dari menjaga lingkungan yang bersih oleh masyarakat, jangan masyarakat minta difogging karena fogging bukan menyelesaikan masalah, fogging hanya mematikan nyamuk yang dewasa.
Ia berpesan, kepada masyarakat apabila ada indikasi panas selama dua hari tanpa turun agar segera di bawa ke puskesmas atau ke pusat layanan kesehatan terdekat, jangan sampai terlambat membawa ke pusat layanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes HSS) Hj Siti Zainab, mengatakan tingkat angka DBD di Kabupaten HSS untuk tahun 2018 ini memang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena merupakan siklus tahunan yang biasanya memang terjadi.
"Untuk itu, kami dari Dinkes HSS berusaha antisipasi sedini mungkin supaya tidak ada lagi angka kematian di wilayah Kabupaten HSS karena demam berdarah," katanya.
Dijelaskan dia, upaya yang dilakukan oleh Dinkes HSS melalui puskesmas bekerjasama dengan kecamatan dan lintas sektor terkait melakukan penyuluhan, melakukan PSN kerjasama dengan aparat desa, samping desa dan masyarakat.
Selain itu juga membagikan leaflet, brosur dan melakukan abatisasi dan fogging, namun fogging hanya dilaksanakaan sesuai dengan indikasi, karena fogging tidak untuk memecahkan masalah tetapi hanya membunuh nyamuk yang dewasa. Sedangkan sumber akar masalahnya ada pada jentik nyamuk yang setiap hari akan berkembang biak.
Baca juga: Bupati HSS : Kabupaten sehat harus dimulai dari desa dan kecamatan
Kepala SMPN 1 Kandangan Rosalina, mengatakan untuk di SMPN 1 Kandangan yang kena demam berdarah kurang lebih 10 orang, sehingga SMPN 1 Kandangan sudah berusaha antisipasi dengan setiap hari ada gerakan lima menit bersih sebelum pelajaran dimulai, dan lima menit setelah habis pelajaran serta gerakan jumat bersih setiap minggu.
Selain itu, SMPN 1 Kandangan juga ada tim untuk antisipasi jentik, dan ia berharap ada lingkungan-lingkungan yang lain yang ikut mensukseskan agar DBD tidak lagi mewabah di HSS serta menghimbau kepada siswa agar membiasakan hidup sehat, dengan kebersihan dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan harus membawa bekal makanan sehat dari rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Ia mengatakan, gerakan massal ini dilaksanakan di semua sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten HSS, untuk memberantas sarang-sarang nyamuk yang berpotensi penyebab nyamuk demam berdarah.
"Untuk tahap pertama dilakukan di sekolah-sekolah, karena dari data yang terkena DBD pada usia sekolah seperti 4-15 tahun dan usia 15-44 tahun cukup tinggi. Kami berharap setelah gerakan masal di sekolah, nantinya bisa berdampak pada lingkungan rumah tangga," katanya, Jum'at (1/2) pagi.
Baca juga: HSS gerakan serentak PSN dan 3M plus lawan demam berdarah
Dijelaskan dia, setelah di sekolah, pada Jumat depan akan bergerak lagi ke desa yang titiknya sudah ditentukan oleh Puskesmas dan camat, diprioritaskan pada desa-desa yang memang tinggi tingkat kerawanannya.
Dan gerakan setiap Jumat ini dilakukan sampai nanti tidak ada lagi tanda-tanda demam berdarah, terpenting gerakan ini dimulai dari menjaga lingkungan yang bersih oleh masyarakat, jangan masyarakat minta difogging karena fogging bukan menyelesaikan masalah, fogging hanya mematikan nyamuk yang dewasa.
Ia berpesan, kepada masyarakat apabila ada indikasi panas selama dua hari tanpa turun agar segera di bawa ke puskesmas atau ke pusat layanan kesehatan terdekat, jangan sampai terlambat membawa ke pusat layanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan(Dinkes HSS) Hj Siti Zainab, mengatakan tingkat angka DBD di Kabupaten HSS untuk tahun 2018 ini memang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena merupakan siklus tahunan yang biasanya memang terjadi.
"Untuk itu, kami dari Dinkes HSS berusaha antisipasi sedini mungkin supaya tidak ada lagi angka kematian di wilayah Kabupaten HSS karena demam berdarah," katanya.
Dijelaskan dia, upaya yang dilakukan oleh Dinkes HSS melalui puskesmas bekerjasama dengan kecamatan dan lintas sektor terkait melakukan penyuluhan, melakukan PSN kerjasama dengan aparat desa, samping desa dan masyarakat.
Selain itu juga membagikan leaflet, brosur dan melakukan abatisasi dan fogging, namun fogging hanya dilaksanakaan sesuai dengan indikasi, karena fogging tidak untuk memecahkan masalah tetapi hanya membunuh nyamuk yang dewasa. Sedangkan sumber akar masalahnya ada pada jentik nyamuk yang setiap hari akan berkembang biak.
Baca juga: Bupati HSS : Kabupaten sehat harus dimulai dari desa dan kecamatan
Kepala SMPN 1 Kandangan Rosalina, mengatakan untuk di SMPN 1 Kandangan yang kena demam berdarah kurang lebih 10 orang, sehingga SMPN 1 Kandangan sudah berusaha antisipasi dengan setiap hari ada gerakan lima menit bersih sebelum pelajaran dimulai, dan lima menit setelah habis pelajaran serta gerakan jumat bersih setiap minggu.
Selain itu, SMPN 1 Kandangan juga ada tim untuk antisipasi jentik, dan ia berharap ada lingkungan-lingkungan yang lain yang ikut mensukseskan agar DBD tidak lagi mewabah di HSS serta menghimbau kepada siswa agar membiasakan hidup sehat, dengan kebersihan dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan harus membawa bekal makanan sehat dari rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019