Objek wisata "Pulau Kembang" yang dihuni monyet-monyet liar di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan diserbu pengunjung pasca Idul Fitri 1433 Hijriah.
Salah seorang pengemudi klotok (perahu bermesin) Kurnain di Banjarmasin, Minggu mengatakan, dia memperoleh banyak carteran membawa pengunjung, ke lokasi objek wisata di tengah Sungai Barito tersebut.
"Pengunjung mulai ramai sejak hari kedua lebaran hingga H+6 dan rata-rata datang secara rombongan, baik antara keluarga maupun anak-anak muda," ujar pengemudi klotok yang mangkal di dermaga Pasar Terapung Kampung Kuin Banjarmasin itu.
Ia mengatakan, setiap habis lebaran maupun hati libur, kawasan wisata alam itu selalu dipenuhi pengunjung yang datang bersantai sambil bersenda gurau dengan ratusan monyet.
"Biasanya sebelum ke Pulau Kembang, pengunjung kami ajak berkeliling ke Pasar Terapung Kampung Kuin untuk melihat-lihat aktivitas pedagang yang berjualan di atas perahu," ungkap pria separuh baya itu.
Salah seorang pengunjung Pulau Kembang, Andre mengatakan, dirinya senang mengunjungi lokasi tersebut agar bisa melihat dan bercengkerama dengan ratusan monyet penghuni delta tersebut.
"Monyetnya liar tetapi tidak mengganggu dan bisa berteman dengan pengunjung sehingga saya senang datang kesini," ujar warga Jakarta yang diajak keluarganya ke tempat itu.
Meningkatnya jumlah pengunjung pascalebaran diakui petugas penjual tiket masuk yang berada di objek wisata itu seraya menyebutkan jumlah pengunjung mencapai ratusan orang per hari.
"Hari libur biasa pengunjung hanya puluhan prang tetapi setelah lebaran bisa mencapai ratusan orang dan kebanyakan pengunjungnya dari Banjarmasin, tetapi ada juga dari luar pulau," ujar satu petugas.
Setiap pengunjung yang ingin masuk ke kawasan itu dikenakan biaya sebesar Rp5.000 per orang pengunjung lokal, sedangkan turis atau orang asing harus membayar tarif yang ditetapkan sebesar Rp25.000 per orang.
"Pulau Kembang" merupakan objek wisata berbentuk pulau yang letaknya berseberangan dengan kawasan pesisir sungai sebelah barat Kota Banjarmasin.
Objek wisata yang dijadikan taman wisata alam dan dikelilingi alur Sungai Barito itu dipenuhi ratusan monyet liar yang hidup di kawasan tersebut sejak puluhan tahun lalu.
Untuk mencapainya hanya bisa menggunakan transportasi air terutama klotok atau perahu bermesin dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin maupun dermaga Pasar Terapung Kuin./
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
Salah seorang pengemudi klotok (perahu bermesin) Kurnain di Banjarmasin, Minggu mengatakan, dia memperoleh banyak carteran membawa pengunjung, ke lokasi objek wisata di tengah Sungai Barito tersebut.
"Pengunjung mulai ramai sejak hari kedua lebaran hingga H+6 dan rata-rata datang secara rombongan, baik antara keluarga maupun anak-anak muda," ujar pengemudi klotok yang mangkal di dermaga Pasar Terapung Kampung Kuin Banjarmasin itu.
Ia mengatakan, setiap habis lebaran maupun hati libur, kawasan wisata alam itu selalu dipenuhi pengunjung yang datang bersantai sambil bersenda gurau dengan ratusan monyet.
"Biasanya sebelum ke Pulau Kembang, pengunjung kami ajak berkeliling ke Pasar Terapung Kampung Kuin untuk melihat-lihat aktivitas pedagang yang berjualan di atas perahu," ungkap pria separuh baya itu.
Salah seorang pengunjung Pulau Kembang, Andre mengatakan, dirinya senang mengunjungi lokasi tersebut agar bisa melihat dan bercengkerama dengan ratusan monyet penghuni delta tersebut.
"Monyetnya liar tetapi tidak mengganggu dan bisa berteman dengan pengunjung sehingga saya senang datang kesini," ujar warga Jakarta yang diajak keluarganya ke tempat itu.
Meningkatnya jumlah pengunjung pascalebaran diakui petugas penjual tiket masuk yang berada di objek wisata itu seraya menyebutkan jumlah pengunjung mencapai ratusan orang per hari.
"Hari libur biasa pengunjung hanya puluhan prang tetapi setelah lebaran bisa mencapai ratusan orang dan kebanyakan pengunjungnya dari Banjarmasin, tetapi ada juga dari luar pulau," ujar satu petugas.
Setiap pengunjung yang ingin masuk ke kawasan itu dikenakan biaya sebesar Rp5.000 per orang pengunjung lokal, sedangkan turis atau orang asing harus membayar tarif yang ditetapkan sebesar Rp25.000 per orang.
"Pulau Kembang" merupakan objek wisata berbentuk pulau yang letaknya berseberangan dengan kawasan pesisir sungai sebelah barat Kota Banjarmasin.
Objek wisata yang dijadikan taman wisata alam dan dikelilingi alur Sungai Barito itu dipenuhi ratusan monyet liar yang hidup di kawasan tersebut sejak puluhan tahun lalu.
Untuk mencapainya hanya bisa menggunakan transportasi air terutama klotok atau perahu bermesin dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin maupun dermaga Pasar Terapung Kuin./
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012