Kotabaru, (ANTARA NewsKalsel) - Kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren pada umumnya masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak terkait, baik dalam aspek akses pelayanan kesehatan, berperilaku sehat, maupun aspek kesehatan lingkungannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, H. Akhmad Rivai di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin mengatakan pihaknya bersama petugas kesehatan meningkatkan perhatiannya terhadap masalah kesehatan di lingkungan pondok pesantren.

"Sebagai upaya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 implementasinya tidak saja di lingkungan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah, namun santri-santri di Pondok Pesantren pun secara berkala langsung dilayani oleh Petugas Puskesmas," kata Rivai usai mengunjungi Ponpes Nurul Rabi di Tanjung Batu, Kotabaru.

Rivai menjelaskan, jumlah santri yang bermukim di pondok pesantren Nurul Rabi berjumlah sekitar 60 orang yang berasal bukan hanya dari kecamatan setempat.

Namun juga berasal dari luar kecamatan, sehingga kesehatan para santri baik secara fisik maupun psikologis perlu layanan kesehatan dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas melalui Pos Pelayanan Pesantren.

Kebijakan tersebut sinergi dengan Program Pesantren Sehat yang merupakan salah satu program Kementerian Kesehatan yang menjadi salah satu prioritas pada 2019.

Karena santri dan guru/ustazd memegang peran penting dalam mewujudkan Pesantren Sehat.

Pesantren sehat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan.

Hal itu berkaitan dengan usia para santri dan juga isu-isu kesehatan prioritas nasional seperti Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), eliminasi TBC, cegah stunting, dan peningkatan cakupan imunisasi di kalangan masyarakat pesantren.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019