Penerimaan yang dihimpun Badan Amil Zakat Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan kecil sehingga menyulitkan penyaluran sumbangan kepada masyarakat kurang mampu yang memerlukannya.

"Penerimaan sumbangan yang dihimpun BAZ kecil, yakni hanya sebesar Rp10 juta per tahun atau rata-rata per bulan hanya sebesar Rp1 juta," ujar Ketua BAZ Kota Banjarbaru Ruspandie di Banjarbaru, Kamis.

Ia mengatakan bahwa ada dua kendala yang menyebabkan kecilnya penerimaan BAZ yakni karena kurangnya sosialisasi keberadaan lembaga yang menghimpun infak, zakat dan sadaqah dari seluruh lapisan masyarakat tersebut.

Selain itu, masih banyak anggota masyarakat yang memilih menyerahkan langsung sumbangan kepada masyarakat yang memerlukan daripada menyerahkan melalui lembaga resmi yakni BAZ.

"Masyarakat mampu yang menyumbang masih banyak menyerahkan langsung sumbangan kepada masyarakat daripada kepada BAZ sehingga sumbangan yang masuk hampir tidak ada," ungkapnya didampingi Bendahara BAZ, Mulyadi.

Dikatakan, satu-satunya sumbangan yang berhasil dihimpun BAZ berasal dari infak aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Banjarbaru yang diambil dari pemotongan gaji setiap bulan.

"Potongan gaji pegawai negeri itu lah yang selama ini dihimpun BAZ dan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkannya setiap korban bencana maupun peristiwa lainnya," ujar dia.

Ia mengatakan lebih lanjut, seandainya keberadaan BAZ diketahui masyarakat dan penyumbang lebih memilih menyalurkan sumbangan melalui lembaga resmi itu maka sumbangan yang dihimpun lebih besar.

"Makanya, ke depan kami akan lebih menyosialisasikan keberadaan BAZ disamping mengimbau kesadaran anggota masyarakat agar menyalurkan sumbangan melalui lembaga resmi," katanya.

Ditambahkan, pihaknya sudah menyalurkan sumbangan yang dihimpun dari infak pegawai negeri sipil kepada masyarakat kurang mampu dengan total nominal sebesar Rp20 juta pada Kamis (9/8).

"Sumbangan sudah kami serahkan kepada 120 masyarakat kurang mampu yang berasal dari lima kecamatan dengan nilai sumbangan per orang sebesar Rp100 ribu," kata Mulyadi menambahkan.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012