Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo mengimbau agar antarsektor bersinergi membangun pariwisata di provinsi tersebut seperti yang dilakukan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sebab tanpa sinergi antarsektoral sulit mencapai hasil maksimal pembangunan kepariwisataan di `banua` (daerah) kita," tuturnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Kalsel Jumat.

Pendapat Imam Suprastowo yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD Kalsel itu dikemukakan sesudah komisi yang juga membidangi kepariwisataan itu melakukan studi komparasi ke DIY beberapa waktu lalu.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu menunjuk contoh DIY yang saling bersinergi dalam membangun dan mengembangkan kepariwisataan mereka.

"Semua sektor atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta pihak lain di DIY saling tunjang-menunjang dalam membangun dan mengembangkan kepariwisataan, sehingga maju pesat dan selalu `survive`," lanjutnya.

Menurut dia, "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel juga memiliki banyak objek wisata cukup potensial yang bisa menarik wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman).

Sebagai contoh keasrian dan keaslian hutan pedalaman Pegunungan Meratus serta objek wisata bahari dengan taman bawah lautnya. Sayangnya sarana dan prasarana belum menunjang.

"Oleh sebab itu, masih perlu sinergi dalam membangun kepariwisataan agar lebih maju serta semakin memberi daya tarik wisnus dan wisman, seperti bidang infrastruktur serta penunjang lainnya," demikian Imam Suprastowo.

Sebelumnya atau hingga tahun 1980-an di Kalsel terdapat dua objek wisata yang bukan hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga dunia, yaitu pasar terapung (floting market) di Sungai Barito/Muara Kuin Banjarmasin.

Selain itu, objek wisata Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang bukan saja menyuguhkan panorama alam Pegunungan Meratus, tetapi bisa juga menjadi objek wisata petualangan dan terdapat pula budaya komunitas masyarakat terasing atau Suku Dayak.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019