Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)-Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 9 Kalimantan M Nurdin Subandi mengatakan, piutang pembiayaan di Kalimantan Selatan hingga September 2018 sebesar Rp10,8 triliun.
   
 "Apabila dibandingkan tahun 2017, piutang pembiayaan di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan di tahun 2018 sebesar 27,39 persen,"ujar Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 9 Kalimantan M Nurdin Subandi, di Banjarmasin, Selasa.
     
Menurut dia, jumlah penyaluran piutang pembiayaan di Kalimantan Selatan merupakan tertinggi kedua di Kalimantan setelah Kalimantan Timur.
     
Dari sisi pertumbuhan, sebut dia, piutang pembiayaan di Kalimantan Selatan merupakan tertinggi kedua setelah Kalimantan Barat.
     
Di Kalimantan Selatan, jelas dia, pembiayaan investasi dan pembiayaan multiguna merupakan jenis kegiatan usaha terbesar dengan prosentasi masing-masing sebesar 63,38 persen dan 31,58 persen.
     
Berdasarkan sektor ekonomi, ungkap dia, pertambangan dan penggalian mendominasi penyaluran pembiayaan dengan prosentasi 52 persen.
   
 Lebih lanjut dia mengemukakan, rasio pembiayaan bermasalah di Kalimantan Selatan hingga September 2018 sebesar 1,44 persen lebih rendah dari tahun 2017 sebesar 2,41 persen.
     
Terpisah,  Kepala Bagian Pengawasan Pembiayaan Otoritas Jasa Keuangan Pusat Rugul Hutapea mengungkapkan, di Kalimantan Selatan jumlah pembiayaan sebanyak 105 kantor cabang dan dari jumlah tersebut terbanyak berada di Kota Banjarmasin.
   
 "Berdasarkan data yang ada, pembiayaan di Kalimantan Selatan masih didominasi sektor pertambangan dan penggalian,"tandasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018