Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Tiga hari menjelang penutupan penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), beberapa warga desa Desa Malilingin, Kecamatan Padang Batung mengaku sedih.

Warga setempat Akhmad Kusasi di Malilingin, Minggu (11/11), mengatakan, dalam satu bulan terakhir, telah terjalin  keakraban dengan seluruh anggota TNI yang bertugas dengan masyarakat.

“Selama ini kami terbiasa bercanda ria disela-sela kegiatan, terlebih saat makan bersama, bekerja bersama sama, bahkan malam pun kami bercanda bersama dengan satgas TMMD,” katanya, didampingi istrinya Miftahul Jannah.

Menurut dia,  selama ini anggota Satgas yang tinggal di rumahnya, memberikan kesan istimewa mendalam bagi warga.

Tak hanya membangun infrastruktur dan sasaran nonfisik lainnya, anggota Satgas dengan beragam keahlian dan kepribadian yang baik, telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk kemajuan masyarakat.

Ada yang mengajar mengaji Al Qur'an, mencukur rambut gratis warga, memberikan layanan kesehatan gratis, membantu petani karet untuk meningkatkan produksi, membantu ibu-ibu mencuci piring dan gelas, membantu warga kesulitan dan mengangkut hasil pertanian.

Selain itu, warung-warung warga jadi ramai, anak-anak diajarkan bela negara, wawasan kebangsaan dan lainnya.

Baca juga: Anggota Satgas TMMD berikan layanan gratis cukur rambut

"Kami minta TNI sering-sering berkunjung ke desa kami, sehingga silaturahmi yang sudah terbangun tetap terjaga," katanya, dengan bibir bergetar menahan sedih.

Miftahul Jannah mengatakan, berterima kasih kepada TNI karena selama keberadaannya di desa mereka banyak manfaat yang diperoleh, baik keluarga maupun warga di desanya.

“Kami bersyukur, para anggota TNI, telah bekerja dengan tulus ikhlas, membantu untuk meningkatkan kesejahteraan warga di desa kami yang berada di pelosok ini, " katanya, seraya meneteskan air mata.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018