Barabai, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan salah satu anggota DPR RI H Syaifullah Tamliha bersama-sama dengan GP Ansor menggelar diskusi publik sosialisasi implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Gedung Nahdhatul Ulama Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (5/11).
Kegiatan itu dihadiri jajaran warga NU dan organisasi masyarakat, para pelajar, mahasiswi serta warga HST yang dibuka langsung oleh Ketua NU KH Nawawi Hasan.
Anggota Komisi I bidang Kominfo RI Syaifullah Tamliha sebagai nara sumber menyampaikan nilai-nilai Pancasila yang sudah dirajut oleh pendiri negara ini yang salah satunya adalah organisasi NU jangan sampai dirusak oleh warga NU sendiri.
"Jangan sampai warga NU terjebak dalam isu-isu hoax di media sosial dan dimanfaatkan oleh faham-faham radikal ke arah pertikaian Bangsa dan Negara," katanya.
Menurutnya jika kita sudah mengamalkan ahli Sunnah wal jamaah maka kita telah menerapkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.
Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Siti Meiningsih dalam paparannya juga mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Diantaranya intoleransi, kekerasan, dekadensi moral, potensi konflik, radikalisme dan terorisme karena tantangan era digital ini siapapun bisa bersuara, mengkritik, saling mengalahkan dan saling menghujat.
"Prinsip dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa bisa kita lakukan adalah dengan mutual interctive atau saling mengenal, mutual understanding atau saling memahami, mutual resfect atau saling menghormati dan mutual benefit atau saling menguntungkan," katanya.
Selanjutnya untuk memantapkan nilai-nilai ideologi bangsa guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditanamkan mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat.
Baca juga: Dokter Spesialis THT dan Spesialis jantung sudah ada di RSHD Barabai
Baca juga: Pelayanan-pelayanan Desa di HST sudah bisa Online
Baca juga: Letkol Inf M Ishak H Baharuddin pimpin Yonif 621/Manuntung
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kegiatan itu dihadiri jajaran warga NU dan organisasi masyarakat, para pelajar, mahasiswi serta warga HST yang dibuka langsung oleh Ketua NU KH Nawawi Hasan.
Anggota Komisi I bidang Kominfo RI Syaifullah Tamliha sebagai nara sumber menyampaikan nilai-nilai Pancasila yang sudah dirajut oleh pendiri negara ini yang salah satunya adalah organisasi NU jangan sampai dirusak oleh warga NU sendiri.
"Jangan sampai warga NU terjebak dalam isu-isu hoax di media sosial dan dimanfaatkan oleh faham-faham radikal ke arah pertikaian Bangsa dan Negara," katanya.
Menurutnya jika kita sudah mengamalkan ahli Sunnah wal jamaah maka kita telah menerapkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.
Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Siti Meiningsih dalam paparannya juga mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Diantaranya intoleransi, kekerasan, dekadensi moral, potensi konflik, radikalisme dan terorisme karena tantangan era digital ini siapapun bisa bersuara, mengkritik, saling mengalahkan dan saling menghujat.
"Prinsip dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa bisa kita lakukan adalah dengan mutual interctive atau saling mengenal, mutual understanding atau saling memahami, mutual resfect atau saling menghormati dan mutual benefit atau saling menguntungkan," katanya.
Selanjutnya untuk memantapkan nilai-nilai ideologi bangsa guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditanamkan mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat.
Baca juga: Dokter Spesialis THT dan Spesialis jantung sudah ada di RSHD Barabai
Baca juga: Pelayanan-pelayanan Desa di HST sudah bisa Online
Baca juga: Letkol Inf M Ishak H Baharuddin pimpin Yonif 621/Manuntung
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018